Menurut laporan Courier Mail, Selasa (14/10/2014), polisi mendalami dugaan bahwa Volke dan Mayang bertengkar hebat atas masalah kotoran anjing. Hal ini menguatkan testimoni tetangga di apartemen Brisbane, bahwa kedua pasangan kerap beradu mulut dari waktu ke waktu.
"Dia (Mayang) mengaku tidak betah tinggal di Brisbane, dan akhirnya dia mulai memelihara anjing. Ia berharap anjing itu dapat menemaninya," ucap Nining Sukarni, ibunda Mayamg.
Tiga ekor anjing Mayang kini berada di bawah pengawasan grup penyayang hewan Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSPCA). Peliharaan Mayang ini belum dapat diadopsi.

"Semua tergantung investigasi polisi. Biasanya mereka akan menghubungi keluarga korban dan memeriksa apakah ada surat wasiat," tutur perwakilan RSPCA.
"Jika kami memeliharanya, anjing-anjing ini mungkin akan berada di penangkaran hewan untuk sementara waktu," tambah dia.
Polisi menduga Mayang dibunuh Volke pada pekan pertama Oktober. Potongan tubuh Mayang ditemukan di sebuah panci di apartemen Volke setelah tetangga mengeluhkan bau busuk yang menyengat.
Melihat petugas datang, Volke kabur melalui pintu belakang dan menggorok lehernya sendiri.
Jasad Mayang belum dapat dipulangkan ke Indonesia karena potongan tubuhnya masih belum lengkap. DNA Nining sudah diambil untuk dicocokkan dengan korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id