Kantor Berita Suriah, SANA melaporkan, 17 warga ini tewas saat jet tempur AS membombardir Desa Albu Khatir di wilayah tenggara Hajin. Serangan juga dilaporkan merusak beberapa gedung milik swasta.
Pihak kantor berita Press TV mengatakan, pasukan koalisi AS melakukan serangan udara terhadap target yang disebut sebagai basis pertahanan ISIS, sejak September 2014. Namun mereka menegaskan bahwa serangan itu tidak mendapatkan izin dari Pemerintah Suriah ataupun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Aliansi militer ini berulangkali dituduh menargetkan serangan dan menewaskan warga sipil. Mereka juga tidak menunjukkan hasil mampu menghancurkan ISIS,” sebut Press TV, Senin, 17 Desember 2018.
Pada 13 November, Kementerian Luar Negeri Suriah mengecam serangan terbaru dari koalisi pimpinan AS ini ke Kota Al-Shaafah yang menewaskan lebih 60 jiwa. Menurut Suriah, serangan itu menunjukkan koalisi tersebut tidak menghormati jiwa manusia serta aturan internasional.
Atas kondisi ini, Kementerian Luar Negeri Suriah mengirim surat kepada Sekretais Jenderal PBB Antonio Guterres dan Presiden bergilir Dewan Keamanan PBB yang saat ini pegang oleh Ma Zhaoxhu. Pihak Suriah mendesak DK PBB untuk memenuhi kewajibannya dan menghentikan serangan udara yang dipimpin AS.
Dalam suratnya, Suriah menyebut koalisi secara sengaja serangan ke warga Sipil. Selain itu mereka menuduh senjata terlarang seperti fosfor putih juga digunakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News