Warga berkumpul di lokasi ledakan bom mobil di pasar Mogadishu, Somalia, 19 Februari 2017. (Foto: AFP)
Warga berkumpul di lokasi ledakan bom mobil di pasar Mogadishu, Somalia, 19 Februari 2017. (Foto: AFP)

Ledakan Bom di Pasar Somalia Tewaskan 39 Orang

Willy Haryono • 20 Februari 2017 05:31
medcom.id, Mogadishu: Ledakan bom mobil di sebuah pasar di Mogadishu, Somalia, 19 Februari 2017, menewaskan 39 orang dan melukai 52 lainnya. 
 
Kapten Polisi Mohamed Hussein mengatakan banyak korban tewas diangkut dari lokasi kejadian oleh keluarga masing-masing. 
 
"Itu adalah serangan barbar yang ditujukan untuk membunuh warga sipil," tutur Hussein, seperti dilansir Associated Press

Sabriye Abdullahi, seorang sopir ambulans, menyebut banyak korban luka yang mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju rumah sakit. "Banyak dari mereka mengalami luka bakar stadium tiga, dan ada juga yang terbakar hingga wajahnya tidak bisa dikenali," kata dia. 
 
Bom dari mobil yang terparkir dekat sebuah restoran meledak di jam sibuk, saat para penjual dan pembeli berkumpul di dalam pasar. 
 
Mohamed Haji, seorang tukang daging yang terkena serpihan bom, menunjuk sebuah toko baju yang hancur terkena ledakan. "Seseorang memarkirkan mobilnya di sini dan pergi sebelum ledakan," ucap dia. 
 
Seorang perempuan menangis dan berteriak di luar pasar seiring upaya petugas mengangkut korban tewas dan luka. "Ini benar-benar memilukan," ujar Ali Mire, seorang tentara Somalia yang membantu korban luka. 
 
Ini merupakan serangan besar pertama sejak presiden Somalia terpilih pada 8 Februari. Meski belum ada yang mengklaim bertanggung jawab, ledakan bom mobil merupakan modus operandi khas pemberontak al-Shabab. 
 
Presiden Somalia Mohamed Abdullahi Mohamed mengutuk ledakan, yang disebutnya menunjukkan "kekejaman" dari al-Shabab. 
 
Beberapa jam sebelum ledakan, al-Shabab menyebut presiden baru Somalia sebagai "sosok murtad" dan bertekad menggulingkan pemerintahan. 
 
Menteri Luar Negeri Italia Angelino Alfano menegaskan pihaknya tetap mendukung Somalia yang masih menjalani proses stabilisasi keamanan. "Bersama-sama kita akan berjuang agar teroris tidak dapat menghentikan upaya damai dan rekonsiliasi di negara ini," ungkap Alfano.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan