Media setempat menyebutkan sekitar 58 orang berhasil diselamatkan dalam kejadian ini. Sementara 29 lainnya dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Bangunan yang roboh dilaporkan terjadi di saat hujan deras melanda. Hujan pun memicu terjadinya banjir, di wilayah Nairobi, Kenya.
"Tim penyelamat berhasil mengeluarkan tiga anak-anak dan seorang pria dewasa dari puing bangunan di wilayah Huruma," ujar pihak pejabat Kenya, seperti dikutip Telegraph, Sabtu (30/4/2016).
Pihak Palang Merah Internasional mengatakan 150 bangunan di sekitarnya turut terpengaruh dengan robohnya gedung itu. Gedung itu diketahui sebagai tempat tinggal warga miskin Kenya.
"Macet yang memenuhi jalan yang disebabkan oleh banjir, menyebabkan regu penyelamat sulit untuk menempuh lokasi," tutur Kepala Polisi Nairobi Japeth Koome.
Karena permitaan tempat tinggal yang tinggi di Nairobi, beberapa pengembang properti kerap tidak mengikuti aturan pembangunan yang berlaku. Mereka melakukan hal tersebut untuk memotong biaya demi meningkatkan keuntungan.
Lembaga The Architectural Society of Kenya memperkirakan sekitar 50 persen struktur di Nairobi tidak mengikuti aturan. Bahkan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta memerintah audit dari bangunan yang ada di negaranya, untuk mencari tahu apakah bangunan tersebut mengikuti aturan yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News