Pertemuan ini dibuka oleh Wakil Presiden Iran, Dr. Eshagh Jahangiri dan dihadiri oleh 14 negara anggota dan empat negara mitra wicara yaitu Jepang, Mesir, Jerman, dan Tiongkok.
Indonesia dan beberapa negara lain seperti Kenya, Jepang, Malaysia, dan Tanzania diwakili Duta Besar yang berkedudukan di Teheran.
"Sejalan dengan tema keketuaan Indonesia di IORA tahun 2015 hingga 2017, Indonesia akan mendorong peningkatan kerjasama ekonomi, termasuk kerja sama maritim di antara negara anggota IORA," kata Duta Besar Indonesia untuk Iran, Octavino Alimudin, seperti keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Senin (23/5/2016).

Dubes Octavino Alimudin/Dok. KBRI Teheran
Saat pembukaan, Wakil Presiden Iran menggarisbawahi IORA perlu meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dan memanfaatkan kawasan bebas sebagai penghubung pembangunan ekonomi dunia.
Lebih lanjut disampaikan bahwa kerja sama maritim dapat dilakukan melalui kerja sama Kawasan Ekonomi Khusus di antara Negara-negara IORA melalui fasilitasi perdagangan bebas, pengembangan kapasitas, dan peningkatan investasi yang pembahasannya dapat dilakukan di berbagai forum IORA.
Pertemuan Pertama Kawasan Bebas Ekonomi bagi Negara-negara IORA telah menghasilkan kesepakatan yaitu, melanjutkan pembahasan arti penting kerja sama antara Kawasan Ekonomi Khusus secara berkala, mendorong adanya National Focal Point atau Koordinator Sekretariat Nasional bagi Kawasan ekonomi Khusus di antara Negara anggota IORA.
Selain itu, mengundang negara-negara anggota IORA untuk memberikan pandangan mengenai mekanisme regional kerja sama Kawasan Ekonomi Khusus.
Dalam kaitan ini IORA Regional Centre for Science and Technology Transfer (RCSTT) akan menyampaikan laporan hasil pertemuan kepada Sekretariat IORA dalam pertemuan mendatang di Yogyakarta tanggal 22-25 Mei 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News