medcom.id, Ankara: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ingin balas dendam atas kudeta yang dilakukan oleh pihak militer. 60 orang tewas dalam kejadian ini.
Ketika kembali ke Istanbul dari perjalanan ke luar negeri, Erdogan memberikan peringatan kepada anggota militer yang melakukan kudeta gagal terhadap pemerintahannya.

Warga rebut tank milik militer (Foto: AFP)
"Setiap anggota militer yang terlibat plot untuk melengserkan saya, akan mendapatkan ganjaran berat akibat pengkhianatan yang dilakukan," tegas Erdogan, seperti dikutip Associated Press, Sabtu (16/7/2016).
Erdogan memiliki teori sendiri terhadap siapa otak dari kudeta ini. Menurutnya ulama Fethullah Gullen,-yang saat ini berada di pengasingan di Saylorburg, Philadelphia,- sebagai otak kudeta militer tersebut.
"Mereka yang loyal kepada Gulen telah menginfiltrasi militer dan polisi serta kantor pemerintahan lainnya. Infiltrasi ini mereka lakukan selama 40 tahun," pungkas Erdogan.
"Apa yang diperlihatkan saat ini jelas sebuah pemberontakan dan pengkhianatan. Mereka akan mendapatkan hukuman berat," imbuhnya.
Tetapi tuduhan dari Erdogan ini dibantah keras oleh pihak Gulen. Mereka menegaskan tidak memiliki keterlibatan apapun dalam kudeta dan mengecam tindakan dilakukan oleh militer Turki.
Sosok yang diduga sebagai otak kudeta
Sementara media di Turki melaporkan bahwa Kolonel Muharrem Kose sebagai otak dari kudeta militer. Kose sendiri baru-baru ini dipecat dari dinas kemiliteran Turki.
Selama ini Kose dikenal sebagai kepala urusan hukum militer Turki. Dia dipecat karena ada dugaan memiliki kaitan dengan Gulen.

Warga di atas tank milik militer Turki (Foto: AFP)
Menurut laporan, Kose tewas saat terjadi bentrokan dengan massa pendukung Erdogan. Tetapi laporan tersebut masih belum terkonfirmasi.
Ketika pelaku kudeta melakukan aksinya, Erdogan mendorong para pendukungnya untuk mengabaikan jam malam yang diterapkan oleh militer pelaku kudeta. Erdogan meminta pendukungnya untuk turun ke jalan dan merebut kembali kendali negara.
Tank dan kendaraan militer lainnya berupaya untuk merebut lokasi strategis di Istanbul dan Ankara, tetapi mereka harus menyerah dari warga sipil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id