Pemerintah Suriah di bawah Presiden Bashar al-Assad bertekad merebut kembali semua wilayah yang dikuasai pemberontak. Perang saudara di Suriah kini sudah memasuki tahun kedelapan.
Pengepungan selama bertahun-tahun di kubu pemberontak terakhir dekat Damaskus, pinggiran Ghouta timur, telah diperketat dalam beberapa bulan terakhir.
Di barat laut, pemerintah dan sekutu milisinya berusaha maju ke desa Idlib, provinsi terakhir yang masih berada di bawah kendali pemberontak.
Grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) melaporkan adanya pesawat tempur yang menyerang Ghouta timur dekat Damaskus.
Baca: Pilot Rusia Tewas Ditembak Militan di Suriah
Serangan juga terjadi kota Zamalka, Arbaeen, Hazza, dan Beitu Soua. Serangan serangan itu menewaskan total 29 orang.
Sementara itu Syrian American Medical Society (SAMS), sebuah badan amal di Suriah, menuturkan bahwa para dokter di Idlib melaporkan ada 11 pasien yang "mengalami gejala keracunan gas klorin."
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengaku "sangat terkejut" atas laporan adanya penggunaan gas klorin di Idlib.
"Penggunaan senjata kimia oleh semua pihak di Suriah harus dihentikan secara tegas," tegas Kemenlu AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News