Bentrokan tersebut terjadi karena ketegangan yang meningkat antara Washington dan Damaskus disebabkan oleh dugaan penggunaan senjata kimia oleh rezim Suriah.
Serangan awal ditujukan kepada instalasi minyak dan gas utama di beberapa bagian di Provinsi Deir Ezzor yang dikendalikan oleh pasukan Kurdi sokongan AS.
Sementara itu, pesawat tempur Suriah menghujani bom di empat hari berturut-turut di daerah kantong militan di Ghouta Timur.
"Penasihat koalisi AS sempat ada di daerah yang diserang oleh pasukan pro pemerintah di Deir Ezzor," kata Komando Pusat AS, dikutip dari AFP, Kamis 8 Februari 2018.
"Kami memperkirakan lebih dari 100 pasukan pro rezim Suriah terbunuh saat bentrokan ini," lanjut pernyataan tersebut.
Ghouta Timur adalah satu dari beberapa zona yang disebut de-eskalasi yang disepakati tahun lalu oleh tiga pemain utara luar yaitu Turki, Iran dan Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News