Lima tentara Turki tewas saat tank mereka diserang di Afrin. Sementara dua lainnya tewas sebelum itu. Satu di Afrin, dan satunya lagi di perbatasan Turki.
Seperti dilansir BBC, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim menuduh milisi YPG yang didukung Amerika Serikat sebagai dalang di balik serangan.
Ia bertekad membuat YPG "membayar dua kali lipat" atas serangan tersebut.
Setelah kematian tujuh prajurit, Turki melancarkan serangan udara ke beberapa target Kurdi di sekitar Afrin.
Operasi "Olive Branch" Turki di Afrin diluncurkan pada 20 Januari untuk mengusir milisi YPG dari kota tersebut.
Ankara memandang YPG (Unit Perlindungan Rakyat) sebagai grup teroris dan perpanjangan tangan dari Partai Pekerja Kurdi atau PKK, yang telah memberontak di Turki sejak tiga dekade silam.
Sejauh ini, Turki telah kehilangan 14 prajurit dalam "Olive Branch."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News