Tidak ada korban yang dilaporkan di kedua sisi. "Tadi malam, sebuah roket diluncurkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel," pernyataan militer Israel, seperti dikutip AFP, Jumat, 14 Juni 2019.
“Sebagai tanggapan, Angkatan Udara Israel melalui jet tempur menargetkan infrastruktur di kompleks militer dan basis angkatan laut Hamas sebagai bagian dari serangan di seluruh Jalur Gaza,” imbuh pernyataan itu.
Seminari yang terletak di Kota Sderot, kosong pada saat serangan roket. Saat itupara siswa kembali ke rumah mereka untuk merayakan Hari Sabat Yahudi -,yang dimulai pada hari Jumat,- bersama keluarga mereka.
"Jika roket itu mengenai beberapa jam sebelumnya, akan ada bencana," kata mantan Menteri Pertahanan Amir Peretz, yang juga warga Sderot.
Polisi Israel mengatakan bangunan itu rusak ketika dihantam ”dengan kekuatan penuh".
Insiden Sderot itu terjadi beberapa jam setelah pesawat-pesawat tempur Israel membom bunker di sebuah pangkalan Hamas di Gaza selatan pada Kamis. Sumber keamanan Palestina menegaskan serangan Kamis itu tidak menimbulkan korban.
Serangan itu terjadi setelah pertahanan udara Israel mencegat roket sebelumnya yang diluncurkan dari Gaza, yang pertama sejak ratusan ditembakkan dari daerah kantong pada awal Mei dalam sebuah kobaran api yang menewaskan 25 warga Palestina dan empat warga Israel.
Otoritas Israel pada hari Rabu mengumumkan larangan memancing di Gaza, sebagai tanggapan atas peluncuran balon, dilengkapi dengan alat pembakar, ke wilayah Israel untuk membakar lahan pertanian.
"Karena peluncuran terus-menerus balon dan layang-layang dari Jalur Gaza ke Israel, kami memutuskan untuk tidak memberikan akses ke ruang maritim Gaza sampai pemberitahuan lebih lanjut," sebut salah satu direktorat Kementerian Pertahanan Israel yang bertanggung jawab untuk urusan sipil Palestina, COGAT.
Seorang juru bicara dinas pemadam kebakaran Israel mengatakan, balon pembakar dari Gaza menyebabkan tujuh kebakaran pada Selasa. Pada tahun lalu, Palestina telah berhasil membakar lahan pertanian yang luas di selatan Israel.
Penguasa Gaza, Hamas dan Israel telah berperang tiga kali sejak 2008. Dan ada kekhawatiran yang meningkat bahwa gejolak lain dapat terjadi menjelang pemilihan 17 September di Israel.
Militer Israel pada Jumat mengatakan "meminta Hamas bertanggung jawab atas semua peristiwa yang terjadi di Jalur Gaza dan berasal dari itu."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id