LNA memulai operasi militer untuk merebut Tripoli sejak April 2019. (Foto: AFP)
LNA memulai operasi militer untuk merebut Tripoli sejak April 2019. (Foto: AFP)

Pemberontak Libya Klaim Telah Rebut Kota Sirte

Willy Haryono • 07 Januari 2020 09:04
Sirte: Pasukan pemberontak di Libya di bawah komando Jenderal Khalifa Haftar mengklaim telah berhasil merebut kota pesisir Sirte. Klaim ini merupakan bagian dari upaya Pasukan Nasional Libya (LNA) dalam merebut ibu kota Libya, Tripoli.
 
Sejak kelompok militan Islamic State (ISIS) terusir dari Sirte pada 2016, kota tersebut berada di bawah kendali pemerintahan resmi Libya, atau biasa juga disebut Pemerintah Perjanjian Nasioonal (GNA).
 
Mengenai klaim LNA atas kota Sirte, GNA belum mengeluarkan pernyataan.

Sementara itu, seorang warga Sirte mengaku telah melihat konvoi pasukan yang diyakini sebagai LNA. "Mereka menguasai banyak wilayah di kota (Sirte) saat ini. Kami juga mendengar suara tembakan senjata api," ucap dia, dikutip dari laman BBC, Selasa 7 Januari 2020.
 
Klaim perebutan kota Sirte muncul usai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa pasukan negaranya telah mulai bergerak ke Libya untuk membantu GNA mempertahankan Tripoli.
 
GNA didukung Turki dan Qatar, sementara LNA oleh Mesir dan Uni Emirat Arab. LNA mengklaim telah merebut Sirte setelah sebelumnya melancarkan sejumlah serangan udara.
 
"Sirte sudah sepenuhnya dibebaskan dari grup teroris," ucap Ahmad al-Mesmari, juru bicara LNA, di sebuah saluran televisi.
 
Sebelum Sirte, LNA juga mengklaim telah merebut beberapa posisi kunci di Libya, termasuk sebuah bandara lokal. LNA mengklaim terus mengalami kemajuan berarti dalam upaya mereka mengalahkan GNA.
 
Kota Sirte berlokasi di antara markas LNA dan juga GNA. Sirte juga berada dekat dengan wilayah Crescent yang dikenal kaya akan sumber daya minyak.
 
Libya telah dilanda gelombang kekerasan sejak diktator Muammad Gaddafi digulingkan dan dibunuh pada 2011 oleh pasukan yang didukung Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
 
Negara tersebut memiliki dua pemerintahan, yakni GNA di Tripoli dan yang dipimpin Haftar di kota Tobruk.
 
LNA melancarkan operasi militer ke arah Tripoli sejak April tahun lalu. LNA telah meningkatkan upaya mereka dalam merebut banyak wilayah, seiring persiapan Turki untuk memasuki Libya dan membantu GNA.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan