Selain Soleiman, serangan udara AS di bandara Baghdad itu juga menewaskan Abu Mahdi al-Muhandis, pemimpin grup milisi Kataeb Hezbollah yang merupakan bagian dari Pasukan Mobilisasi Populer (PMF).
PMF merupakan gabungan dari sejumkah grup paramiliter Irak yang didukung Iran.
Dikutip dari The National, Prosesi pemakaman Soleiman, Muhandis dan beberapa jenazah lainnya akan berlangsung dari Zona Hijau di Baghdad menuju Karbala dan nantinya berakhir di Najaf. Karbala dan Najaf adalah dua kota suci kelompok Muslim Syiah.
Video di Twitter memperlihatkan ribuan orang mengibarkan bendera Irak dan juga milisi PMF. Sebagian dari mereka meneriakkan slogan anti-AS saat berkumpul di Baghdad.
Washington mengklaim Soleimani harus dibunuh karena dirinya tengah merencanakan serangan terhadap diplomat dan personel militer AS di kawasan.
Serangan udara AS yang menewaskan Soleimani dan Muhandis memecah opini warga Irak. Banyak yang mengecam serangan tersebut, dan memandang Soleimani sebagai pahlawan yang berjasa mengalahkan kelompok militan Islamic State (ISIS) di Irak.
Namun ada juga sebagian warga Irak yang mendukung serangan udara AS. Menurut mereka, Soleimani dan Muhandis merupakan dua tokoh pendukung penggunaan kekerasan terhadap gerakan protes anti-pemerintah di Irak tahun lalu.
Ada juga kelompok yang mempertanyakan mengapa Soleimani harus dibunuh AS di tanah Irak, bukan Iran. Mereka khawatir peningkatan eskalasi ketegangan ini dapat membuat Irak kembali terjatuh ke jurang peperangan.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers di resor Mar-a-Lago di Florida, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa "militer AS telah mengeksekusi serangan akurat yang menewaskan teroris nomor satu dunia, Qassem Soleimani."
Pemimpin Agung Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei telah menunjuk Ghaani sebagai pengganti Soleimani. Khamenei menyebut Ghaani sebagai salah satu "komandan terhebat" IRGC selama masa Perang Iran-Irak di era 1980-an.
Ghaani memperingatkan AS akan adanya konsekuensi keras terhadap pembunuhan Soleimani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News