Kekuasaan Netanyahu di Israel tampaknya segera berakhir. Pasalnya, Partai Likud yang menaunginya hanya memperoleh 31 kursi sementara saingannya yaitu Partai Putih dan Biru (Kahol Lavan pimpinan Benny Gantz, unggul dengan 32 kursi.
Dilansir NBC, Kamis 19 September 2019, Gantz memang unggul tipis dari Netanyahu. Namun hasil tersebut belum bisa memberikan Partai Biru dan Putih kepastian untuk membentuk pemerintahan baru.
Gantz yang kemudian berpidato di hadapan pendukungnya mengatakan, dirinya sudah mendekati dua partai. Mereka adalah Gesher dan Uni Demorasi. Selain itu Gantz akan bertemu dengan mantan Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman.
Menurut Gantz pembicaraan untuk membetuk pemerintahan gabungan. Gantz menambahkan, dirinya akan berbicara dengan banyak orang agar kondiri memperhatinkan.
Gantz menggambarkan masyarakat Israel adalah tubuh terluka yang membutuhkan perbaikan. Polarisasi dan perpecahan harus ditinggalkan.
Sementara itu, Netanyahu memperingatkan warga Israel jika dirinya kalah dari pemilu, Israel akan dikuasai oleh pemerintahan yang berbahaya di mana dikuasai oleh Arab.
Dengan gagalnya Netanyahu di pemilu kali ini, kemungkinan besar rencananya untuk menganeksasi Lembah Yordania di Tepi Barat juga dibatalkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News