Menurut Netanyahu, perjanjian tersebut berisiko memberikan akses senjata nuklir kepada Iran.
"Belum terlalu telat untuk menarik kembali rencana tersebut, yang berisiko memuluskan langkah Iran dalam mendapatkan senjata nuklir," tutur Netanyahu dalam sebuah upacara peringatan Perang Enam Hari 1967, Minggu (17/5/2015).
Amerika Serikat (AS), Inggris, Tiongkok, Prancis, Rusia dan Jerman, saat ini sedang bernegosiasi dengan Iran untuk menyelesaikan program nuklir pada 30 Juni mendatang. Inti dari perjanjian itu adalah mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir, dan sebagai gantinya, Iran akan mendapat keringanan sanksi ekonomi.
Israel menuding Iran tidak dapat dipercaya dan akan melanggar perjanjian. "Kami menolak perjanjian itu. Masih ada kesepakatan lain yang lebih baik," tegas Netanyahu, seperti dikutip AFP.
Arab Saudi dan negara-negara lain di Teluk khawatir perjanjian nuklir dapat hubungan membuat AS dan Iran semakin dekat. Iran dinilai negara Teluk sebagai pihak yang memperkeruh konflik di Yaman, Suriah dan Irak.
Selama ini Iran menegaskan program nuklirnya dilakukan semata untuk kebutuhan energi negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News