Kehancuran di Aleppo, Suriah akibat pertempuran (Foto: AFP).
Kehancuran di Aleppo, Suriah akibat pertempuran (Foto: AFP).

Didukung PBB, Gencatan Senjata Suriah Dibicarakan di Kazakhstan

Arpan Rahman • 01 Januari 2017 11:39
medcom.id, New York: Gencatan senjata diberlakukan di sebagian besar wilayah Suriah tatkala Rusia dan Turki dijamin suara bulat dari sebuah resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Resolusi itu mendukung upaya kedua negara untuk "mulai melompat" ke pembicaraan yang bertujuan mengakhiri konflik hampir enam tahun.
 
Resolusi Dewan Keamanan PBB bertujuan membuka jalan bagi perundingan, bulan depan, di ibu kota Kazakhstan, Astana, di bawah perlindungan Rusia dan Iran --keduanya pendukung pemerintah Suriah-- dan dari pendukung pemberontak, Turki.
 
Turki dan Rusia mengatakan pembicaraan itu akan melengkapi, bukan menggantikan, upaya perdamaian yang didukung PBB, termasuk perundingan yang ditetapkan untuk dilanjutkan 8 Februari di Jenewa.
 
Naskah resolusi PBB "menyambut baik dan mendukung upaya Rusia dan Turki untuk mengakhiri kekerasan di Suriah dan mulai melangkah ke proses politik". Juga menyatakan pembicaraan Astana sebagai "langkah penting". Langkah itu juga menyerukan pengiriman "yang cepat, aman, dan tanpa hambatan" bantuan kemanusiaan di Suriah.

Didukung PBB, Gencatan Senjata Suriah Dibicarakan di Kazakhstan
DK PBB dukung gencatan senjata di Suriah (Foto: AFP).
 
 
Rusia dan Turki menengahi gencatan senjata saat ini dan, kendati mendukung kekuatan yang berlawanan dalam konflik, telah bekerja semakin erat soal Suriah, termasuk untuk memungkinkan evakuasi dari kota yang terkepung, Aleppo.
 
Konflik Suriah kadang-kadang meluas ke negara tetangga, Turki, dengan beberapa serangan yang dipersalahkan pada kelompok Islamic State (ISIS) atau militan Kurdi.
 
Dalam pertumpahan darah terbaru, setidaknya 35 orang tewas dan 40 luka-luka manakala sekelompok pria bersenjata dilaporkan berpakaian sebagai Santa menyerbu sebuah klub malam Istanbul di mana orang-orang sedang bersuka cita merayakan Tahun Baru. Tidak ada yang sejauh ini sudah mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
 
Turki telah melancarkan sebuah serangan ke Suriah demi menyingkirkan ISIS dan militan Kurdi dari wilayah perbatasan.
 
Washington secara mencolok absen dari proses baru buat mengakhiri konflik Suriah, tetapi telah menyebut gencatan senjata sebagai "hal yang positif." Moskow mengatakan pihaknya berharap membawa pemerintahan Presiden AS terpilih Donald Trump ke dalam proses perundingan setelah ia dilantik pada 20 Januari.
 
Duta Besar Rusia di PBB Vitaly Churkin sebelumnya berharap suara Dewan Keamanan PBB akan mendukung pembicaraan yang direncanakan di Kazakhstan dan mendukung resolusi dengan suara bulat.
 
Tapi beberapa anggota DK PBB sudah minta klarifikasi atas cakupan resolusi, apa artinya untuk dibicarakan di PBB, bagaimana mungkin mempengaruhi pemberontak yang baru saja tersingkir dari Aleppo, dan apa artinya bagi bantuan kemanusiaan.
 
Kementerian Luar Negeri Prancis menyatakan harapan, gencatan senjata akan "sepenuhnya dihormati," menyerukan dimulai kembali secepatnya negosiasi politik yang ditengahi oleh PBB.
 
"Adopsi secara bulat dari Resolusi 2336 menunjukkan betapa pentingnya menerapkan gencatan senjata di Suriah benar-benar untuk masyarakat internasional," tambah pernyataan Kemenlu Prancis, seperti dikutip AFP, Minggu (1/1/2017).
 
Gencatan senjata di sebagian besar wilayah
 
Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), kelompok monitor perang berbasis di Inggris, mengatakan sebagian besar kawasan Suriah tetap tenang, meskipun masih terjadi bentrokan terbatas.
 
Dua anak-anak tewas semalam oleh tembakan artileri rezim yang menargetkan wilayah pemberontak di dekat Aleppo, kata SOHR.
 
Terpisah, di kota pesisir Tartus, dua pengebom bunuh diri --yang mencoba bergabung dalam perayaan Tahun Baru-- meledakkan diri di sebuah barikade keamanan jalan, menewaskan dua anggota pasukan rezim, bubuh SOHR.
 
Pemerintah di Damaskus menyebut gencatan senjata adalah "kesempatan nyata" guna menemukan solusi politik dari perang yang telah merenggut 310.000 lebih korban jiwa dan jutaan pengungsi sejak dimulai pada Maret 2011 dengan aksi protes terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad.
 
Bentrokan dilaporkan sekitar Wadi Barada dekat Damaskus, dan kota selatan Daraa, di mana salah seorang pejuang oposisi tewas.
 
Pertempuran di Wadi Barada sudah menyebabkan kekurangan pasokan air yang mempengaruhi empat juta orang di ibukota.
 
"Lima pejuang pemberontak dan dua warga sipil tewas di Wadi Barada dan kubu pemberontak di Ghouta Timur dekat Damaskus sejak gencatan senjata dimulai pada Jumat 30 Desember," kata direktur SOHR Suriah, Rami Abdel Rahman.
 
SOHR mengatakan, total 60.000 orang tewas dalam kekerasan di Suriah pada 2016, sebanyak 13.000 lebih dari mereka adalah warga sipil.
 
Pasukan pemberontak di Wadi Barada termasuk Front Fateh al-Sham, sebelumnya dikenal sebagai Front Al-Nusra. Kelompok itu dan militan ISIS dikecualikan dari gencatan senjata.
 
Iran mendesak 'kewaspadaan'
 
Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem mengadakan pembicaraan dengan sekutu utamanya Presiden Iran Hassan Rouhani dan sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Ali Shamkhani.
 
Rouhani mengatakan "kewaspadaan" diperlukan demi memastikan para pemberontak tidak kembali menyusun kekuatan.
 
Kantor berita resmi IRNA juga mengutip Shamkhani memperingatkan bahwa setiap solusi politik bagi konflik Suriah tidak harus mengarah pada "melemahnya" Pemerintah Damaskus.
 
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan akan mengurangi kontingen militer Moskow di Suriah, yang sudah berjuang demi membantu pemerintah sejak tahun lalu.
 
Namun dia menambahkan, Rusia akan terus berjuang melawan "terorisme" dan mempertahankan dukungan untuk pemerintah Assad.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan