Sejumlah pemimpin negara-negara Teluk Arab dalam pertemuan di Manama, Bahrain, 6 Desember 2016. (Foto: Anadolu)
Sejumlah pemimpin negara-negara Teluk Arab dalam pertemuan di Manama, Bahrain, 6 Desember 2016. (Foto: Anadolu)

PBB Minta Negara-Negara Teluk Bantu Pengungsi Suriah

Willy Haryono • 03 April 2017 13:17
medcom.id, Kuwait City: Seorang petinggi badan pengungsian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) meminta negara-negara Teluk Arab untuk lebih berkontribusi dalam menolong pengungsi Suriah yang telantar di tengah perang sipil berkepanjangan. 
 
Berbicara dalam kunjungan ke Kuwait, Wakil Komisioner UNHCR Kelly T. Clements mengaku sedih karena jumlah orang yang melarikan diri dari perang sipil di Suriah sudah melewati angka lima juta. 
 
Clements datang ke Kuwait dalam penandatanganan perjanjian bantuan sebesar USD10 juta untuk pengungsi Suriah di Irak. 

"Bagi kami di UNHCR, angka tersebut tidak untuk dirayakan. Kami mencoba menyoroti hal tersebut karena itu bukanlah sesuatu yang bagus," tutur Clements kepada Reuters, Minggu 2 April 2017. 
 
"Kami belum melihat adanya solusi politik yang dapat membuat orang-orang kembali pulang ke rumah secara aman," sambung dia. 
 
Jutaan warga Suriah membanjiri perbatasan negara untuk melarikan diri ke Turki, Lebanon, Yordania dan Irak sejak perang sipil meletus pada 2011. Unjuk rasa damai menentang pemerintahan ketika itu berubah menjadi konflik bersenjata.
 
Terlepas dari adanya lima juta pengungsi, terdapat pula sekitar 13,5 orang yang hidup telantar di dalam Suriah. Beberapa dari mereka harus berpindah-pindah tempat tinggal antara dua hingga empat kali. 
 
"Mereka tidak dapat menghidupi keluarga mereka. Mereka terancam terkena tembakan mortir. Mereka tidak bisa menyekolahkan anak-anak mereka. Data statistik kami menunjukkan bahwa 1,5 juta anak-anak di Suriah sudah tidak bersekolah," ucap Clements. 
 
"Jadi bagi kami, ini merupakan momen menyedihkan saat melihat jumlah (pengungsi) melebihi lima juta orang," tambah dia. 
 
PBB Minta Negara-Negara Teluk Bantu Pengungsi Suriah
Kelly T. Clements. (Foto: UNHCR)
 
Kontribusi Kemanusiaan
 
Setelah menandatangani perjanjian bantuan konflik Suriah dengan Kuwait Fund for Arab Economic Development, Clements menyebut Kuwait sebagai donor keenam terbesar terhadap UNHCR, yang menggelontorkan USD360 juta antara 2013 dan 2015. 
 
"Negara GCC lain belum cukup banyak menyumbangkan dananya seperti Kuwait, bahkan angkanya masih jauh," kata Clements, merujuk pada enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk yang sebagian besar adalah produsen minyak dunia.
 
Bahkan menurut Clements, bantuan negara dari kawasan lain seperti Rusia dan Tiongkok jumlahnya jauh lebih besar ketimbang negara-negara GCC. 
 
Saat ditanya apakah Clements dapat memperkirakan kapan krisis keimigrasian akibat konflik di Suriah, Irak dan Yaman berakhir, ia menjawab: "Tentu saja kami berharap adanya solusi-solusi politik."
 
"Menurut saya saat ini situasinya tidak terlihat baik," lanjutnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan