medcom.id, Freetown: Korban tewas akibat banjir bandang yang melanda Sierra Leone bertambah. Sebanyak 467 orang tewas, sementara ratusan lainnya masih dinyatakan hilang.
Palang Merah Internasional, kemarin menuturkan ada sekitar 409 korban tewas usai banjir dan tanah longsor mengguncang Freetown sejak Senin pagi.
"Hari ini kita menghitung lebih dari 400 orang tewas," ujar Sekretaris Jenderal Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, Elhadj As Sy di Jenewa, seperti dilansir dari laman Al Jazeera, Sabtu, 19 Agustus 2017.
Juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Jenewa menuturkan jumlah korban bisa terus meningkat seiring masih banyaknya orang yang hilang. Sementara itu, Badan kemanusiaan PBB mengatakan kecil kemungkinan menemukan korban selamat.
Penguburan skala besar telah dilakukan sejak Kamis lalu. Orang-orang terus mencari di tengah lumpur dan puing-puing bangunan yang hancur.
Beberapa warga mencari keluarganya sambil menutup hidung dari bau busuk. Ada pula yang menangis tersedu saat melihat kerabatnya tak bernyawa akibat bencana alam ini.
"Saya datang untuk mengidentifikasi paman saya, namun dia tidak ditemukan," seru Hawanatu Sesay (30), salah satu waarga yang kehilangan sanak saudaranya.
"Biarkanlah jiwa-jiwa ini beristirahat dengan tenang," lanjut dia sambil menangis.
Beberapa orang bahkan sampai kehilangan harapan untuk menemukan jenazah keluarga mereka.
Lebih dari 300 orang telah dikubur lewat upacara di kota terdekat, Waterloo. Mereka dikuburkan disamping pemakaman massal korban Ebola yang sepertiga di antaranya anak-anak.
Berdasarkan indikator Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sierra Leone adalah salah satu negara termiskin di dunia. Presiden Sierra Leone, Ernest Bai Koroma memohon bantuan dari dunia internasional atas bencana yang baru saja menimpa negaranya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
