Hamish de Bretton-Gordon, penasihat dari grup tersebut, mengatakan kepada BBC bahwa kantor kepresidenan Assad berjanji akan memutuskan mengenai hal ini pekan depan.
Tujuh anak-anak ini adalah sebagian kecil dari 130 lainnya yang membutuhkan bantuan medis di Ghouta Timur. Wilayah ini telah dikepung pasukan pemerintah sejak empat tahun lalu.
Sebelumnya pada bulan ini, Palang Merah Internasional melaporkan bahwa kehidupan di Ghouta Timur telah menjadi "sangat sulit" hingga sudah mencapai "titik kritis."
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah mencoba sejak berpekan-pekan lalu untuk merancang sebuah upaya evakuasi medis. Puluhan warga di Ghouta Timur dilaporkan meninggal dunia dalam pengeboman oleh pasukan pemerintah dan kekurangan makanan yang berujung pada malnutrisi akut.
"Assad sedang memikirkan permintaan ini. Kami menyerukan kepadanya pada Selasa pagi agar bisa berbicara langsung dengan kami," ujar Bretton-Gordon.
"Dan jika dia mengizinkan rencana ini, maka kami akan pergi ke Ghouta secepat mungkin untuk mengevakuasi anak-anak," lanjut dia.
Perang sipil di Suriah yang meletus pada 2011 telah menelan ratusan ribu korban jiwa, banyak di antaranya adalah anak-anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News