Insiden ini menjadi kerugian besar dan serangan paling mematikan dari musuh Turki, Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di wilayah Afrin, Suriah.
"Sebagai bagian dari operasi di Afrin, lima dari rekan heroik kita tewas sebagai martir dan tujuh lainnya terluka," kata staf militer dalam pernyataan pertama, seperti dilansir dari AFP, Jumat 2 Maret 2018.
Tak lama setelah itu, pernyataan kedua muncul dan mengumumkan tiga tentara terbunuh, sementara enam lainnya terluka. Namun, mereka tak memberikan rincian keadaan.
"Semoga Tuhan memberikan perdamaian kepada tentara syahid kita di Afrin. Saya ucapkan belasungkawa semua keluarga yang ditinggalkan," ucap juru bicara presiden Turki Ibrahim Kalin, lewat akun Twitter.
Kantor berita swasta Turki, Dogan, melaporkan pertempuran sengit terjadi pada Kamis sore antara pasukan khusus Turki dan YPG. Pertempuran terjadi di terowongan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Senegal, saat insiden ini terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News