Setelah kejatuhan yang miris dari jabatannya pada November 2017, stamina fisiknya yang fenomenal menurun cepat.
Pertama kali digembar-gemborkan sebagai tokoh pembebas yang menyingkirkan bekas koloni Inggris, Rhodesia, dari pemerintahan minoritas kulit putih, Robert Gabriel Mugabe malah akan diingat sebagai seorang zalim yang meremukkan perbedaan pendapat politik dan menghancurkan ekonomi nasional.
Mantan tahanan politik itu berubah menjadi pemimpin gerilyawan yang berkuasa dalam pemilihan umum 1980. Setelah pemberontakan yang meningkat dan sanksi ekonomi memaksa pemerintah Rhodesia ke meja perundingan.
Saat menjabat, awalnya dia dipuji internasional atas kebijakannya tentang rekonsiliasi rasial dan untuk memperluas layanan pendidikan dan kesehatan kepada mayoritas kulit hitam.
Tapi kilaunya memudar dengan cepat.
Mugabe mengambil kendali satu sayap dalam perang gerilya untuk kemerdekaan -- Uni Nasional Afrika Zimbabwe (ZANU) dan angkatan bersenjatanya -- setelah dibebaskan dari penjara pada 1974.
Rekannya dalam perjuangan bersenjata -- pemimpin Uni Rakyat Afrika Zimbabwe (ZAPU), Joshua Nkomo -- menjadi salah satu korban awal penindasan Mugabe atas perbedaan pendapat.
Nkomo diberhentikan dari pemerintah, di mana ia memegang portofolio urusan dalam negeri, setelah penemuan senjata di kubu provinsi Matabeleland pada 1982.
Partai Mugabe mendapat sebagian besar dukungannya dari mayoritas etnis Shona. Ia kemudian memerintahkan Brigade Kelima yang dilatih Korea Utara menindas etnis Ndebele asal Nkomo dalam kampanye yang dikenal sebagai Gukurahundi, menewaskan sekitar 20.000 tersangka pembangkang.
Namun penyitaan bengis terhadap peternakan milik kulit putih hampir dua dekade kemudian yang akan menyelesaikan transformasi Mugabe menjadi paria internasional. Kendati statusnya sebagai pahlawan kemerdekaan masih bergema kuat di sebagian besar Afrika.
Ditujukan sebagian besar buat menenangkan para veteran perang yang marah dan mengancam akan melabilkan pemerintahannya, kebijakan reforma agraria menghancurkan sektor pertanian yang penting. Akibatnya para investor asing melarikan diri dan membantu menjerumuskan negara ke dalam kesengsaraan ekonomi.
Saat yang sama, Mugabe memegang kekuasaan melalui penindasan hak asasi manusia dan dengan mencurangi pemilihan umum.
"Dia pemimpin besar yang kepemimpinannya merosot ke tingkat di mana dia benar-benar membuat Zimbabwe menderita parah," kata profesor Universitas Afrika Selatan, Shadrack Gutto, dilansir dari laman AFP, Jumat 6 September 2019.
Mantan menteri luar negeri Inggris Peter Carrington mengenal Mugabe dengan baik, setelah menengahi perundingan Lancaster House yang membuka jalan bagi kemerdekaan Zimbabwe.
"Mugabe sama sekali bukan manusia," kata Carrington kepada penulis biografi Heidi Holland. "Ada semacam kualitas reptil pada dia. Kamu bisa mengagumi keahlian dan kecerdasannya ... tapi dia orang yang sangat licin."
Dalam dekade terakhir pemerintahannya, Mugabe -- salah satu pemimpin dunia yang paling dikenal dengan kumis tipis dan kacamata berbingkai tebal -- menganut peran barunya sebagai antagonis Barat.
Dia memakai retorika sengit buat menyalahkan keterpurukan negaranya atas sanksi Barat, meskipun sanksi ditargetkan secara pribadi pada Mugabe dan kaki tangannya daripada ke perekonomian Zimbabwe.
"Jika orang mengatakan Anda diktator, Anda tahu mereka mengatakan ini hanya untuk menodai dan merendahkan status Anda, maka Anda tidak perlu terlalu memperhatikan," katanya dalam sebuah film dokumenter 2013.
Sudah bertahun-tahun ia dikabarkan menderita kanker prostat, tetapi menurut catatan resmi, kunjungannya yang sering ke Singapura terkait perawatannya untuk katarak.
Istri kedua Mugabe, Grace -- mantan sekretarisnya yang berusia 41 tahun lebih muda darinya dan telah dilihat sebagai calon penggantinya -- menyombongkan diri bahwa bahkan di usia 80-an ia akan bangkit.
"89 tahun tidak berarti apa-apa," kata Mugabe tak lama sebelum pemilihan terakhirnya pada 2013.
Tetapi di tahun-tahun berikutnya, ia tersandung dan jatuh lebih dari satu kali.
Dilahirkan pada 21 Februari 1924 dalam keluarga Katolik di Kutama Mission di barat laut Harare, Mugabe digambarkan sebagai penyendiri, dan seorang anak yang rajin belajar membawa buku bahkan ketika memelihara ternak di semak-semak.
Setelah ayahnya yang tukang kayu meninggalkan keluarga ketika dia berusia 10 tahun, Mugabe muda berkonsentrasi pada studinya, memenuhi syarat sebagai guru sekolah pada usia 17.
Sebagai seorang intelektual yang awalnya menganut Marxisme, ia mendaftarkan diri di Universitas Fort Hare di Afrika Selatan, bertemu banyak pemimpin nasionalis kulit hitam masa depan Afrika Selatan.
Setelah mengajar di Ghana, di mana ia dipengaruhi oleh presiden Kwame Nkrumah, Mugabe kembali ke Rhodesia di mana ia ditangkap karena kegiatan nasionalisnya pada 1964 dan menghabiskan 10 tahun berikutnya di kamp penjara atau penjara.
Dia pernah berkata bahwa dia akan memerintah negaranya sampai dia berusia 100, dan banyak yang memperkirakan dia akan mati saat menjabat.
Tetapi ketika kesehatannya melemah, militer akhirnya turun tangan pada akhir 2017 untuk memastikan bahwa ambisi kepresidenan istrinya, Grace, berakhir untuk mendukung kandidat pilihan mereka sendiri.
"Obsesinya yang sebenarnya bukanlah dengan kekayaan pribadi tetapi dengan kekuasaan," kata penulis biografi Martin Meredith.
Mugabe meninggalkan dua putra dan seorang putri dari istri kedua Grace.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id