“Iran akan meningkatkan level pengayaan uraniumnya setelah 7 Juli ke level apa pun yang dibutuhkan di luar batas 3,67 persen yang ditetapkan dalam kesepakatan nuklir 2015,” ujar Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pada Rabu, menurut kantor berita IRIB, yang dikutip AFP, Kamis, 4 Juli 2019.
“Jika penandatangan yang tersisa dari perjanjian nuklir dengan kekuatan dunia tidak memenuhi janjinya, maka reaktor nuklir Arak akan kembali ke aktivitas sebelumnya setelah 7 Juli,” kata Rouhani.
Kepala Pasukan Garda Revolusi Iran juga mengatakan bahwa musuh Iran khawatir tentang prospek perang dan sebaliknya berfokus pada konflik ekonomi.
"Di bidang militer, kami telah sepenuhnya menutup jalan bagi musuh," ucap Mayor Jenderal Hossein Salami.
"Dalam situasi saat ini adalah musuh yang khawatir tentang pecahnya perang dan kekhawatiran ini terlihat dalam perilaku fisik dan taktis mereka. Di persimpangan saat ini, perang ekonomi adalah bidang utama bagi musuh untuk menghadapi kami,” dia menambahkan.
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran telah meningkat sejak Trump menarik Washington dari kesepakatan nuklir tahun lalu. Tidak hanya itu, AS juga melarang semua penjualan internasional minyak Iran.
Mei lalu Trump bahkan mengutarakan keinginannya untuk mengebom Iran, tetapi dia membatalkan serangan udara balasan beberapa menit sebelum serangan. Trump mengatakan dia memutuskan serangan itu karena khawatir bisa menewaskan banyak warga sipil.
Rencana serangan itu dimaksudkan untuk menghukum Iran karena menembakkan sebuah pesawat tak berawak milik AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News