Ilustrasi Metrotvnews.com
Ilustrasi Metrotvnews.com

Baku Tembak Kartel Meksiko, 26 Orang Dilaporkan Tewas

Arpan Rahman • 06 Juli 2017 11:44
medcom.id, Chihuahua: Pertikaian antarfaksi kartel narkoba yang berseteru di negara bagian Chihuahua, Meksiko utara, menewaskan setidaknya 26 orang tewas dan terluka. Aksi itu menjadi serangkaian insiden kekerasan terbaru yang menyebabkan tingkat pembunuhan di negara itu melonjak.
 
Pejabat negara Chihuahua mengatakan baku tembak itu terjadi di Dusun Las Vargas, jauh di pegunungan Sierra Madre, lokasi bisnis narkoba yang berakar dalam masyarakat setempat.
 
Rinciannya kurang, namun para ahli mengatakan bahwa situasi keamanan di Chihuahua telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Antarkelompok kriminal bertikai soal sisa-sisa daerah kekuasaan yang pernah dikendalikan bos Sinaloa Cartel, Joaquin "El Chapo" Guzman.
 
Penembakan itu memperpanjang gelombang kekerasan Meksiko, yang menyebabkan tingkat pembunuhan di negara itu meningkat tajam dalam dua dekade. Terjadi sesudah serangan akhir pekan di negara tetangga Sinaloa, di mana sebuah konfrontasi antara terduga anggota kartel dan pasukan keamanan negara menewaskan 19 korban dan lima polisi cedera.
 
Meksiko mencatat 11.155 pembunuhan selama lima bulan pertama 2017, menurut statistik kejahatan federal. Mei adalah bulan paling mematikan di Meksiko sejak 1997, ketika negara tersebut mulai mengumpulkan catatan, dengan terjadinya 2.186 pembunuhan.
 
Analis mengaitkan lonjakan kekerasan dengan berbaurnya sejumlah faktor, termasuk perubahan dinamika bisnis narkoba. Kartel-kartel Meksiko mengalihkan fokus dalam operasi penyelundupan mereka ke Amerika Serikat (AS) dari ganja ke heroin, membubungkan gelombang kekerasan dalam produksi opium di negara bagian Guerrero yang telah membuat semua desa ditinggalkan penghuni.
 
Strategi federal untuk menangkap atau membunuh gembong kartel juga dipertanyakan karena meluapkan kekerasan saat grup-grup kecil dan para seteru berebut rampasan.
 
"Cengkeraman kartel Sinaloa di barat laut Meksiko melemah secara signifikan," kata Alejandro Hope, seorang analis keamanan.
 
"Ini juga tentang kelemahan kelembagaan," kata Hope. 
 
"Sinaloa memiliki 800 petugas polisi negara bagian. Chihuahua tidak memiliki cukup polisi untuk mengamankan daerah pedesaannya," cetusnya seperti dikutip The Guardian, Rabu 5 Juli 2017.
 
Meksiko melancarkan tindakan keras militer atas kartel obat bius dan kejahatan terorganisir pada Desember 2006. Ketika itu, presiden Felipe Calderon mengirim tentara ke jalan-jalan dan sudut-sudut gelap negara tersebut. 
 
Pada awalnya kekerasan melonjak, namun tampaknya menurun pada akhir 2012, tatkala presiden Enrique Pena Nieto menjabat dan menjalankan sebuah kebijakan demi mengubah persepsi tentang Meksiko dan berbicara tentang tindakan keras terhadap kejahatan.
 
Jumlah pembunuhan yang dihitung selama 54 bulan pertama pemerintahan Pena Nieto sebanyak 17,7 persen lebih tinggi ketimbang periode yang sama dari kepresidenan Calderon dan bisa menjadi lebih tinggi -- kolumnis Raymundo Riva Palacio menulis dalam publikasi daring, Eje Central.
 
"Statistik selama pemerintahan sekarang bisa lebih besar lagi karena berbagai variabel dalam pengukuran," Riva Palacio menulis. "Salah satunya adalah jika orang yang terbunuh tidak teridentifikasi, mereka tidak dihitung" dalam statistik resmi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan