Sejumlah ledakan oleh para ekstremis terjadi di ibu kota dari negara bagian Borno dan area sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir. Peristiwa meliputi ledakan yang menewaskan 12 orang pada 19 Juni dan sebuah penyerbuan pada 7 Juni dengan total korban mencapai 14.
Kepolisian Borno melaporkan bahwa seorang pelaku bom bunuh diri membunuh petugas keamanan usai dirinya masuk ke Universitas Maiduguri yang berlokasi dekat pusat kota, Minggu 25 Juni 2017 malam waktu setempat.
Satu jam kemudian, empat wanita meledakkan diri dan menewaskan delapan orang di pinggiran kota di komunitas masyarakat Zannare, distrik Jere.
Dua wanita pelaku bom bunuh diri di Universitas Maiduguri tidak menimbulkan korban jiwa selain mereka sendiri.
"Secara total, 16 orang termasuk para pelaku, tewas dalam serangkaian ledakan, sementara 13 lainnya terluka," kata Komisioner Kepolisian Borno Damian Chukwu, seperti disitir Reuters, Senin 26 Juni 2017.
Agensi keamanan nasional Nigeria mengklaim telah menggagalkan sejumlah rencana serangan bom di empat kota -- Maiduguri, Kano, Sokoto dan Kaduna -- selama perayaan Hari Raya Idulfitri.
Belum ada grup yang mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian ledakan di Maiduguri. Namun metode penggunaan pelaku bom -- terutama mengerahkan wanita -- adalah ciri khas dari kelompok Boko Haram.
Grup ekstremis itu telah menewaskan lebih dari 20 ribu orang dan memaksa dua juta lainnya melarikan diri dari rumah masing-masing di Nigeria sejak 2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id