Pengamat Timur Tengah Ali Munhanif mengatakan, pernyataan MBS ini merupakan pelindung bagi keluarga kerajaan agar tidak ada yang bisa menuding kerajaan terkait tewasnya Khassogi.
“Ini upaya MBS agar kasus ini tidak menyentuh elit keluarga kerajaan. Tentu dia ingin melindungi keluarga utamanya dalam lingkaran (Dinasti) Al-Saud,” kata Ali di Jakarta, Jumat 27 September 2019.
Ali mengungkapkan, dunia harus paham betul terkait aturan keluarga Kerajaan Arab Saudi. Jika MBS gagal melakukan tersebut, konsekuensi terberatnya adalah turun takhta.
“Menurut saya, cara MBS membuat reformasi di Saudi itu juga merupakan upaya-upaya dia untuk menutupi sisi lain dari keluarga kerajaan yang beruntungnya memiliki efek dan pengaruh yang baik untuk Saudi sendiri,” tutur Ali.
Dia juga berpendapat bahwa pernyataan MBS terkait kasus Khassogi ini seolah-olah menunjukkan kepada dunia bahwa Arab Saudi peduli dengan HAM serta penyelidikan kasus itu sendiri.
“Dia menunjukkan bahwa Arab Saudi peduli dengan kebijakan dan penyelidikan yang tengah berlangsung serta menjawab tudingan dari Amerika Serikat bahwa keluarga kerajaan harus bertanggungjawan atas kasus Khassogi,” ungkap dia.
Jamal Khashoggi, seorang kolumnis Washington Post, terakhir terlihat di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 di mana ia akan menerima dokumen sebelum pernikahannya.
Setelah dilaporkan hilang, muncul berita bahwa Khashoggi telah tewas dengan jasad dipotong-potong dan dikeluarkan dari gedung. Namun hingga kini jenazahnya belum ditemukan.
Khashoggi merupakan jurnalis yang kerap mengkritik pemerintahan Kerajaan Arab Saudi. Ia rutin menulis di Washington Post untuk sejumlah isu politik.
Pemerintah Arab Saudi menjelaskan bahwa 11 tersangka telah diadili dalam persidangan rahasia, tetapi hanya beberapa sidang telah diadakan. Sebuah laporan PBB telah meminta Pangeran Mohammed dan pejabat senior Arab Saudi lainnya untuk diselidiki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News