Sementara itu pasukan keamanan Irak menemukan beberapa peluncur dengan roket yang belum ditembakkan dengan benar.
"Penemuan ini mengindikasikan adanya rencana serangan yang lebih besar," kata militer Irak dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AFP, Senin 9 Desember 2019.
Ini merupakan serangan terbaru yang menargetkan pangkalan-pangkalan militer Irak yang di dalamnya terdapat pasukan Amerika Serikat (AS). Sempat juta terjadi serangan yang terjadi dekat Kedutaan Besar AS di Baghdad.
Pejabat pertahanan AS menuding beberapa faksi pendukung Iran sebagai dalang di balik serangan. Sumber-sumber keamanan mengatakan bahwa mereka yang terluka berasal dari Dinas Penanggulangan Terorisme Irak, sebuah unit elite yang diciptakan dan dilatih oleh pasukan AS.
Sumber lainnya mengatakan dua dari korban terluka berada dalam kondisi kritis.
Setidaknya ada sembilan serangan yang menyasar tentara AS di Irak dalam rentang waktu enam pekan. Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab, dan juga tidak ada personel militer AS yang terluka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News