"Empat tahanan sudah ditransfer ke Arab Saudi dan sekarang masih tersisa 55 tahanan di Guantanamo," bunyi pernyataan resmi dari Pentagon, seperti dikutip AFP, Jumat (6/1/2017).
Seorang wartawan AFP melaporkan, empat tahanan tersebut mendarat di terminal bandara internasional di Riyadh yang biasanya disediakan untuk bangsawan.
Tahanan dan anggota keluarganya pun dapat kembali bertemu untuk pertama kalinya selama 15 tahun. Salah satu tahanan, Salim Ahmed bin Kanad mengatakan dirinya seperti dilahirkan kembali.
"AS berterima kasih kepada pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk kesediaannya membantu upaya AS untuk menutup fasilitas penahanan penjara Guantanamo," lanjut pernyataan Pentagon.
Sepertinya, usaha Barack Obama di akhir pemerintahannya untuk mewujudkan penutupan penjara yang sebagian besar diisi oleh pelaku teroris ini sebentar lagi akan terwujud.
Namun, Trump sangat menentang keras upaya Obama ini. Ia mengatakan, tahanan teroris seharusnya tetap ditahan di Guantanamo tanpa dipindahkan ke mana-mana. Trump juga menuntut agar penjara Guantanamo tetap ada.
Sementara, juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, mengatakan transfer tahanan akan dilakukan kembali secepatnya sebelum peralihan kekuasaan dari Obama ke Trump pada 20 Januari mendatang.
Di Arab Saudi, Raja Salman menyatakan empat tahanan asal Yaman ini akan tinggal sementara di kerajaan di mana mereka akan direhabilitasi dan deradikalisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News