medcom.id, Lagos: Pasukan Nigeria menggagalkan upaya dua pengebom bunuh diri seorang perempuan yang hendak menyerang pasar ternak di Maiduguri pada Senin 26 Desember. Kota yang bergolak itu sering menjadi sasaran kelompok militan Boko Haram, menurut petugas layanan darurat setempat.
Ibrahim Abdulkadir dari Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA) di kota arah timur laut tersebut mengatakan, salah seorang pengebom tewas, sementara yang lain ditangkap.
"Insiden itu terjadi di pasar ternak Kasuwar Shanu, pagi hari. Ada dua pelaku bom bunuh diri. Satu sengaja meledakkan dirinya sementara yang lain ditangkap oleh tentara yang waspada," katanya.
Tidak ada yang tewas dalam ledakan itu, namun beberapa orang terluka, seperti dikutip Japan Times dari laporan AFP-JIJI, Selasa (27/12/2016).
"Kami telah membawa mereka yang terluka ke rumah sakit," kata Ibrahim, menambahkan bahwa pasukan keamanan telah mengepung daerah tersebut.
Sudah tujuh tahun pemberontakan Boko Haram yang diawali di Maiduguri, kemudian sejak itu menyebar ke luar perbatasan Nigeria hingga ke Chad, Kamerun, dan Niger.
Serangan Senin terjadi dua hari setelah Presiden Muhammadu Buhari sesumbar bahwa militer akhirnya menyingkirkan Boko Haram dari kubu mereka di Sambisa Forest.
Pemerintah di Abuja dan pihak militer telah sering mengklaim kemenangan melawan kelompok afiliasi Islamic State (ISIS) itu, tapi akses ke pusat konflik di negara bagian Borno -- di mana Maiduguri terletak -- secara ketat tetap dikendalikan.
Pengendalian itu telah menjadi verifikasi independen bahwa laporan resmi tentang kemenangan hampir mustahil.
Dan sementara sebuah gerakan pemberontakan regional telah menancapkan kukunya kembali ke beberapa wilayah, Boko Haram sendiri sudah merespons dengan meningkatkan taktik gerilya, menyergap pasukan ketika masuk perangkap, dan meneror warga sipil ketika tidak sedang perang.
Pada 9 Desember, setidaknya 45 orang tewas dan puluhan luka-luka manakala dua pengebom bunuh diri wanita meledakkan bom di pasar yang ramai di Madagali di negara bagian Adamawa, juga di timur laut Nigeria.
Pemberontakan Boko Haram sudah menewaskan sedikitnya 20.000 orang dan memaksa sekitar 2,6 juta lainnya meninggalkan rumah mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News