Laporan kepolisian setempat juga menyebutkan 150 orang lainnya.
Agensi Keamanan dan Intelijen Nasional Somalia mengatakan ada indikasi campur tangan pemerintah asing dalam serangan tersebut. Namun, mereka tidak memberikan detail pernyataan itu.
Dalam format audio selama 24 menit yang diunggah di radio propaganda Al-Shabaab, kelompok ini mengklaim menargetkan konvoi kendaraan Turki dekat perbatasan di ibu kota Mogadishu.
"Penjajah Turki dan penjaga mereka, kami membunuh mereka," kata juru bicara Al-Shabaab, Ali Mohamud Rage, yang juga dikenal dengan Ali Dhere, dilansir dari Bernama, Selasa, 31 Desember 2019.
Turki memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan Somalia, termasuk 150 proyek bantuan pembangunan yang dilakukan oleh Badan Kerja Sama dan Koordinasi Turki (TIKA) sejak 2011.
Setelah serangan Sabtu lalu, Turki menerbangkan dokter dan membawa 16 warga Somalia ke rumah sakit Turki untuk mendapat perawatan intensif. Sementara itu, 36 orang dirawat di rumah sakit yang dibangun dan didanai Ankara di ibu kota Mogadishu.
Setelah klaim tanggung jawab tersebut, seorang senator Somalia mengutuk al-Shabaab. "Serangan yang menewaskan warga sipil tidak berdosa ini menunjukkan tindakan keji dan pengecut," tutur Senator Ilyas Ali Hassan di Twitter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News