"Informasi awal menunjukkan bahwa seluruh penerbangan dicatat pada FDR sejak lepas landas dari bandara Charles de Gaulle, Paris sampai rekaman berhenti di ketinggian 37.000 kaki di mana kecelakaan terjadi," ujar Komite Investigasi Kecelakaan Pesawat, seperti dikutip Reuters, Kamis (30/6/2016).
Data yang terekam menunjukkan bahwa detektor asap meledak di toilet dan di daerah avionik bawah kokpit, beberapa menit sebelum pesawat menghilang.
"Asap ini diduga berasal dari rokok, karena detektor asap di toilet sempat meledak," lanjutnya.
Namun, peneliti harus menganalisa lebih lanjut untuk menemukan penyebab jelasnya pesawat tipe Airbus A320 ini jatuh dan menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 66 orang juga awak kabin.
Sedangkan, kotak hitam kedua saat ini masih diperbaiki di Prancis tepatnya di laboratorium milik lembaga investigasi BEA kecelakaan pesawat.
Pesawat itu dilaporkan jatuh pada Kamis 19 Mei pukul 2.30 pagi waktu Mesir. Pesawat membawa 66 orang usai lepas landas dari Paris, Prancis dengan tujuan Kairo, Mesir.

Pihak berwenang menyebutkan, sebelum jatuh pesawat diketahui berbelok tajam dua kali hingga akhirnya menerjang air di Laut Mediterania.
Tidak ada panggilan darurat dilaporkan sebelum pesawat dinyatakan hilang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News