Empat anak-anak berada di antara 28 korban tewas dalam pengeboman di kota Amanaz, provinsi Idlib yang berbatasan dengan Turki.
Seperti dikutip AFP, SOHR mengaku belum mengetahui apakah serangkaian serangan udara di Amanaz dilakukan pasukan pemerintahan rezim Presiden Bashar al-Assad atau oleh sekutunya, Rusia.
Namun pengeboman tersebut merupakan bagian dari serangkaian kampanye serangan udara oleh kedua pemerintahan terhadap Islamic State (ISIS) dan grup ekstremis lainnya di Idlib.
ISIS tidak dilibatkan dalam perjanjian zona aman di Suriah yang telah disepakati Rusia, Turki dan Iran.
Juli lalu, Amerika Serikat (AS) menyatakan kesiapannya untuk membentuk zona larangan terbang di Suriah bersama dengan Rusia. Hal itu merupakan upaya untuk menciptakan situasi stabil di negara yang dilanda perang saudara tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson pun menimpali bahwa Rusia memiliki tanggung jawab khusus untuk menciptakan stabilitas di Suriah. Jika tidak menjalankan tanggung jawab itu, Rusia menurut Tillerson akan berisiko merusak perlawanan terhadap kelompok Islamic State (ISIS).
Merunut kerja sama sebelumnya dengan membentuk zona anti-konflik di Suriah, Tillerson menegaskan bahwa kedua negara bisa mengesampingkan perbedaan untuk bekerja sama di Suriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News