Humas ACT, Lukman Aziz, lewat surat elektronik kepada Medcom.id, membenarkan adanya pertemuan tersebut.
"Benar, kemarin pukul 11 pertemuan dengan Ibu Menlu terkait pengiriman beras 1.000 ton ke Suriah," ucapnya, Jumat 6 Maret 2018.
Dikutip dari laman situs resmi ACT, Menlu Retno mengatakan ACT selalu hadir dalam merespons bencana dan krisis kemanusiaan. Dia menambahkan ingin mempertebal sinergi tersebut.
Sementara itu, Presiden ACT mengatakan kecepatan dana pemberdayaan masyarakat lokal sudah menjadi karakter lembaga bantuan kemanusiaan ini, salah satunya dalam program kapal kemanusiaan.
"Alhamdulillah, ribuan ton beras dari petani Indonesia dapat terkumpul dalam waktu singkat ketika panen raya. Kami membeli beras mereka, mengajak mereka juga mempersiapkan berasnya," ungkapnya.
Beras-beras tersebut dikirim oleh perusahaan kapal logistik. Tak hanya ke Suriah, namun juga ke Somalia, Bangladesh dan Palestina.
"Semua dilakukan dalalm durasi cepat agar bantuan lekas diterima korban krisis kemanusiaan," lanjut Ahyudin.
Ahyudin mengatakan, ketika bantuan datang, nama dan bendera Indonesia menyertai. Hal yang sama terjadi saat beras Indonesia masuk ke Gaza.
Menlu Retno mengapresiasi langkah-langkah dan bantuan yang sudah disampaikan. Dia berharap akan ada sinergi kuat antara pemerintah dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan ACT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News