"Salah satu penyerang juga tewas, sementara yang lainnya melarikan diri," tutur polisi senior Mian Saeed kepada AFP, Rabu (2/9/2015).
Sejumlah serangan Taliban terjadi di Peshawar, namun dalam baku tembak terbaru ini, belum diketahui apakah pelakunya militan atau hanya kriminal biasa.
Para penyerang menggunakan sebuah granat dan menembakkan mortir. Meski dari sisi persenjataan kurang diuntungkan, Saeed mengatakan anak buahnya berjuang keras dan berhasil mengusir mereka.
"Petugas menemukan mortir dan material peledak lainnya dari dalam rumah di lokasi," kata Saeed.
Peshawar menderita penyerangan teror terbesar dalam sejarah Pakistan saat Taliban membantai 150 orang di sebuah sekolah pada Desember. Sebagian besar korban adalah anak-anak.
Sejak pembantaian itu, aktivitas Taliban berkurang drastis. Serangan mematikan terakhir terjadi Februari, saat tiga militan Taliban menyerang sebuah masjid Syiah dan menewaskan 21 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News