Sejak 20 September, sejumlah warga Mesir turun ke jalan untuk mendesak Sisi agar segera mundur dari jabatannya. Itu adalah salah satu aksi protes pertama terhadap Sisi yang berkuasa sejak 2014.
Grup pengawas Committee to Protect Journalists (CJP), mengatakan adanya tiga jurnalis Mesir yang ditangkap hanya karena jalannya unjuk rasa setelah berlangsungnya sebuah pertandingan sepak bola di Kairo.
CPJ juga melaporkan bahwa beberapa situs berita diblokir Pemerintah Mesir, termasuk BBC dan saluran televisi Al-Hurra.
Safaa Faisal, Kepala Biro BBC cabang Mesir, mengonfirmasi kepada AFP bahwa situs milik mereka tidak dapat diakses warga Mesir sejak Senin 23 September. Pemblokiran terjadi tanpa ada pemberitahuan apapun dari pemerintahan Presiden Sisi.
Makram Ahmed, kepala Dewan Regulasi Media Mesir, telah mengatakan kepada BBC bahwa pemerintah mungkin telah memblokir beberapa situs, termasuk BBC Arabic, atas pelaporan berita "yang tidak akurat" mengenai unjuk rasa.
Masih menurut CPJ, sejumlah warga Mesir mengaku kesulitan untuk masuk ke aplikasi bertukar pesan seperti Facebook Messenger.
"Otoritas Mesir harus membebaskan semua jurnalis yang ditahan karena meliput protes. Mesir juga harus membuka kembali blokir terhadap beberapa situs berita dan aplikasi komunikasi," kata CPJ, dilansir dari AFP, Selasa 24 September 2019.
Dalam perkembangan terkait, Gerakan Demokratik Sipil Mesir -- koalisi partai liberal dan sayap kiri -- menyerukan adanya "dialog nasional" dan pembebasan terhadap semua orang yang ditangkap terkait unjuk rasa menentang Sisi.
Sejumlah grup hak asasi manusia menyebut ada sekitar 600 orang yang ditangkap terkait demo di Mesir. Ratusan orang itu meliputi para petinggi kubu oposisi, aktivis beserta sejumlah anggota keluarga mereka.
Selain di Kairo, unjuk rasa menentang Sisi pekan kemarin juga terjadi di beberapa kota lain. Unjuk rasa tersebut merupakan respons warga terhadap munculnya tuduhan korupsi di jajaran pemerintahan Sisi.
Seorang pebisnis sekaligus aktor, Mohamed Ali, telah mengunggah sejumlah video yang menuduh Sisi menghambur-hamburkan uang negara untuk hidup mewah saat sebagian warga Mesir hidup menderita. Sisi membantah tudingan tersebut, dan menyebutnya sebagai sebuah "kebohongan."
Ali, yang hidup terasing di Spanyol, pertama kali mengunggah video tuduhan terhadap Sisi pada 2 September. Dalam video terbaru pada Selasa kemarin, ia menegaskan bahwa jika Sisi tidak mundur pada Kamis 19 September, maka "masyarakat Mesir akan turun ke jalanan."
Pada 2013, Sisi memimpin operasi militer untuk menggulingkan presiden Mohammed Morsi. Sejak saat itu, Sisi yang menjadi presiden memimpin dengan gaya keras terhadap segala bentuk kritik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
 
   
                 
                 
                 
                 
                