Panel Diskusi tersebut diselenggarakan bekerja sama dengan Kantor PBB untuk Uni Afrika (UNOAU) dan Kedutaan Besar negara-negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea, Turki dan Australia) di Addis Ababa.
Tampil sebagai pembicara Hester Adriana Paneras, Kepala Institusi dan Operasi Program Kerja Sama, Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Uni Afrika; Zinurine Alghali, Kepala Pengembangan Kebijakan, Divisi Dukungan Operasi, Komisi Uni Afrika; dan Mohammed Elghitany dari Kedutaan Mesir dan Jaja Victoria dari Kedutaan Nigeria. Adapun tema diskusi Protecting Civilians, Protecting Peace- Enhancing UN-AU cooperation in Addressing Threats to Peace and Security in Africa.
Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, pada sesi pembukaan mengatakan bahwa panel diskusi tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati hari internasional pasukan perdamaian PBB.
"Kita memberikan penghormatan yang tinggi kepada pasukan perdamaian PBB atas profesionalisme, dedikasi dan keberanian mereka dalam melaksanakan tugas-tugas mulia pada berbagai misi perdamaian PBB," kata Dubes Al Busyra Basnur, dalam keterangan pers yang diterima Medcom.id, Sabtu 1 Juni 2019.
Sementara itu Dirjen Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri Ethiopia, Fortuna Dibaco, dalam sambutan pembukaan menekankan pentingnya implementasi Action for Peacekeeping (A4P) yang disepakati September 2018 lalu, terutama terkait peningkatan peran perempuan dalam misi perdamaian dan perlindungan sipil, khususnya perempuan dan anak.
Dubes Meksiko, Victor Trevino, menyampaikan harapan agar diskusi panel memberi kontribusi kepada MIKTA sebagai forum yang membahas isu perdamaian dan keamanan, khususnya di Afrika. Meksiko adalah ketua MIKTA 2019.
Bersamaan dengan diskusi panel tersebut, KBRI Addis Ababa menyelenggarakan pameran foto selama tiga hari. Pameran foto tersebut menampilkan kegiatan pasukan perdamaian PBB dari negara-negara MIKTA dan PBB. Pameran foto ramai dikunjungi masyarakat, terutama pelajar Ethiopia, mulai Jumat 31 Mei sampai Minggu 2 Juni mendatang.
Panel diskusi dihadiri sekitar 100 orang, antara lain pejabat pemerintah Ethiopia, dubes negara sahabat, pejabat PBB di Ethiopia dan Uni Afrika, akademisi dan pelajar.
Baca: Polri Kirim 332 Personel untuk Misi Perdamaian PBB
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News