Tsvangirai meninggal dunia akibat penyakit kanker di Afrika Selatan. Ia diterbangkan ke kampung halamannya untuk dikuburkan.
Tokoh oposisi ternama di Zimbabwe, Tsvangirai mengembuskan napas terakhir di usia 65 tahun pada Rabu kemarin akibat kanker usus. Ia dikenal sebagai sosok vokal terhadap partai berkuasa ZANU-PF.
Para pendukungnya dari partai Gerakan Perubahan Demokratik (MDC) berkumpul di bandara. Mereka menyanyikan himne dan lagu partai saat pesawat yang membawa jenazah Tsvangirai mendarat.
"Kami telah menyambut jasad presiden, pahlawan, ikon, patriot, dan pemimpin hebat kami," ujar salah satu dari tiga wakil Tsvangirai, Nelson Chamisa, seperti dilansir AFP.
Baca: Pemimpin Oposisi Zimbabwe Meninggal
Jasad Tsvangirai dibawa ke sebuah kamp militer, di mana pahlawan nasional biasanya disemayamkan sementara untuk kemudian dikubur. Tsvangirai akan dikubur pada Selasa mendatang di kota Buhera, sekitar 250 kilometer dari Harare.
Penyakit Tsvangirai sebenarnya sudah diungkapkan sejak 2016 lalu, bahkan partai juga sudah mengumumkannya. Tiga wakil pemimpin partai akan dipilih menggantikan mantan pemimpin serikat pekerja tersebut.
MDC harus segera memilih pemimpin untuk menghadapi pemilihan yang dilangsungkan awal Mei mendatang. Pasalnya, tanpa pendirinya, MDC kemungkinan akan menghadapi ketidakstabilan langsung dan bisa terpecah belah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News