Serangan roket tersebut memicu sirene darurat di tengah ibu kota Israel, Tel Aviv. Menurut kepolisian setempat, roket jatuh di Mishmeret, sebuah kota pertanian di utara Tel Aviv.
Layanan ambulans Magen David Adom mengaku telah merawat enam orang yang terluka akibat roket itu.
Selama ini, biasanya roket dari Gaza tidak pernah mencapai wilayah Israel sejauh itu. Serangan ini terjadi 10 hari usai roket ditembakkan ke Tel Aviv untuk pertama kalinya dalam dua tahun.
Para pemimpin Hamas di Gaza mengklaim penembakan roket itu adalah kecelakaan. Namun Israel menerima alasan tersebut.
Akibat serangan roket dari Gaza, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang sedang berkunjung ke Amerika Serikat (AS), mempersingkat lawatannya. Dia mengatakan akan kembali ke Tel Aviv usai bertemu dengan Presiden AS Donald Trump pada Senin malam.
"Telah terjadi serangan kriminal terhadap negara Israel dan kami akan menanggapinya dengan tegas," katanya, dilansir dari laman AFP, Senin 25 Maret 2019.
"Saya telah memutuskan, karena insiden keamanan itu, untuk mempersingkat kunjungan saya di Amerika Serikat," imbuh Netanyahu. Dia juga berencana membatalkan konferensi tahunan AIPAC pada Selasa esok.
Respons lain dari Israel adalah menutup perbatasan dari Jalur Gaza.
Mishmeret berjarak lebih dari 80 kilometer dari Jalur Gaza. Dan tembakan roket dari Gaza jarang terjadi dalam jarak sejauh itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News