Sebanyak 200 anggota parlemen Libya dipilih pada akhir Juni lalu dan mengambil alih kursi dewan yang sebelumnya didominasi grup Islam, termasuk Ikhwanul Muslimin. Kekuatan parlemen ini masih dipertanyakan karena militan yang menggulingkan diktator Moammar Gaddafi pada 2011 masih bertarung satu sama lain.
Dalam beberapa pekan terakhir, 230 orang terbunuh dan sekitar 1.000 lainnya terluka dalam pertempuran di bandara Tripoli.
"Libya bukan negara gagal," ucap seorang anggota parlemen Abu Bakr Baeira yang meminta bantuan komunitas internasional, seperti diwartakan AP.
"Jika situasi semakin tak terkendali di Libya, seluruh dunia akan menderita," tambah dia.
Rapat parlemen digelar di Tobruk, karena kota utama di timur, yakni Benghazi, dinilai terlalu berbahaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id