Marcus Peter Volke, suami Mayang, juga bekerja di tempat sama sebagai PSK pria selama 2,5 tahun. Setelah Mayang dan Volke menikah, keduanya berhenti bekerja untuk Gneil dan membuka bisnis sendiri.
"Sebagai seorang perempuan, Mayang benar-benar cantik," ucap Gneil pada news.com.au, Kamis (9/10/2014).
"Kami menjadi teman. Saya melihat dia tumbuh dan berubah menjadi lebih cantik dari hari ke hari."

Gneil tidak menyadari Mayang dan Volke sudah menjalin hubungan asmara saat bekerja di Pleasure Dome. Sekitar 18 bulan lalu, Mayang yang sudah berhenti bekerja, mengaku ingin kembali ke Pleasure Dome, tapi tidak bisa karena suatu alasan.
"Saya sadar dia sedang tidak bahagia," ujar Gneil, yang mendengar rumor Mayang dan Volke kerap bertengkar hebat.
Menurut Gneil, Volke memberi pengaruh buruk pada Mayang, dengan memaksanya keluar dari rumah bordil dan memasuki bisnis seks ilegal.
"Saya tidak terlalu mengenal Volke. Dia menyukai bela diri, tapi dia juga adalah orang yang benar-benar senang melakukan hubungan seks dengan transgender."
"Dugaan saya Volke sering memukuli Mayang. Saya merasa bersalah karena seharusnya saya tahu hal semacam itu (pembunuhan) dapat terjadi sewaktu-waktu," kata Gneil.
.jpg)
Polisi menduga Mayang dibunuh Volke sepekan lalu. Potongan tubuh Mayang ditemukan di apartemen Brisbane, Australia, pada Sabtu kemarin. Volke berhasil kabur, namun menggorok lehernya sendiri.
Jasad Mayang belum dapat dipulangkan ke Indonesia karena potongan tubuhnya masih belum lengkap. DNA ibunda Mayang, Nining Sukarni, sudah diambil untuk dicocokkan dengan korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id