Kejadian berlangsung pada Senin 21 Desember. Saat itu militan Al Shabab menyerang sebuah bus dari Kenya dengan tembakan dan menewaskan dua orang.
Namun seorang penumpang menolak permintaan dari kelomopok teroris itu untuk menyerahkan warga Kristen yang berada di dalam bus. Al Shabab pun mendesak agar identitas warga Kristen itu diserahkan, ketika kejadian di Mandera.
"Lebih dari 10 anggota militan Al Shabab masuk ke dalam bus dan memerintahkan kami untuk berpisah dari penumpang Kristen. Namun perintah itu ditolak," ujar Abdi Mohamud Abdi, seperti dikutip Associated Press, Selasa (22/12/2015).
"Bahkan kami memberikan pakaian ibadah kepada warga non-Muslim untuk dikenakan di dalam bus agar mereka tidak teridentifikasi oleh pihak militan," lanjutnya.
Abdi menambahkan, pihak militan itu mengancam untuk melepaskan tembakan tetapi mereka masih saling melindungi. Militan itu akhirnya menyerah dan meninggalkan bus tetapi memberikan peringatan akan kembali.
Kejadian ini diakui oleh Deputi Komisioner wilayah Mandera Julius Otieno. Menurutnya militan Al Shabab berupaya mengambil penumpang non-Muslim tetapi ditolak oleh penumpang Muslim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News