Dianggap sebagai yang paling terlindungi di Suriah, RS Al Maghara tersebut berhenti beroperasi setelah dihantam serangan pesawat jet tempur.
Seperti dikutip BBC, tidak ada korban jiwa dalam serangan udara ini. Namun para relawan menyebut ini merupakan gelombang serangan terburuk yang pernah melanda sejumlah RS di Suriah.
Belum diketahui pasti siapa yang melancarkan serangan udara tersebut. Namun belakangan pesawat jet tempur pemerintah Suriah dan Rusia telah meningkatkan serangannya di area-area yang dikuasai pemberontak, termasuk di Hama.
Selama ini baik Suriah maupun Rusia berkukuh tidak pernah melancarkan serangan terhadap warga sipil.
Serikat Perawatan Medis dan Organisasi Relawan (UOSSM) mengatakan RS Al Maghara terkena lima misil. "Padahal RS ini diyakini sebagai yang paling aman di Suriah," ungkap juru bicara UOSSM Avi D'Souza kepada BBC.
UOSSM mengatakan RS Al Maghara -- yang menampung 50 ribu orang dan melakukan sekitar 150 operasi besar dalam satu bulan -- mengalami kerusakan parah sehingga tidak dapat digunakan.
Organisasi tersebut meyakini kerusakan semacam ini hanya dapat ditimbulkan oleh senjata canggih, seperti misil tipe penghancur bunker.
Krisis Suriah sudah berlangsung sejak 2011. Menurut estimasi sejumlah sumber, konflik tersebut telah menewaskan 470 ribu jiwa dan melukai 1,9 juta lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News