Al Qaeda pun mengatakan, serangan itu ditujukan untuk negara atau kelompok yang bekerja sama dengan Prancis. Lewat pernyataan di situs SITE, Al Qaeda menggunakan sekutu dekatnya, Al Moirabitoun untuk meledakkan kamp pasukan perdamaian tersebut.
"Kami tak mengizinkan adanya pendirian kamp atau pangkalan atau sejenisnya yang dibangun oleh Prancis dan sekutu Prancis untuk berperang melawan kami," tulis pernyataan Al Qaeda, seperti dikutip Reuters, Kamis (19/1/2017).
Al Mourabitoun, yang dipimpin oleh militan bernama Mokhtar Belmokhtar diyakini telah melakukan sejumlah serangan terhadap militer dan sipil di Mali dan sejumlah negara di Afrika Barat lainnya.
Kamp yang diserang Al Qaeda ini adalah kamp pasukan perdamaian yang berada di bawah perjanjian PBB, yang ditujukan untuk meredakan ketegangan di Mali, sehingga Pemerintah Mali dapat fokus memerangi militan.
Sementara itu, Presiden Mali, Ibrahim Boubacar telah menetapkan tiga hari berkabung akibat serangan ini.
"Kami akan melawan Anda (Al Qaeda). Kami akan mengalahkan Anda. Anda tidak akan mendapat tempat di Mali," tegas Boubacar dalam pidatonya pascaserangan tersebut.
Pengebom bunuh diri diketahui mengendarai mobil yang berisi bahan peledak. Sebelum meledakkan mobil, ia terlebih dulu menabrak sekitar 600 tentara yang berada di sekitar kamp.
Dari Prancis, Menteri Dalam Negeri Bruno Le Roux mengatakan serangan ini sangat berbahaya mengingat daerah Gao baru saja dikunjungi oleh Presiden Prancis Francois Hollande, beberapa hari yang lalu.
Gao adalah kota dengan penduduk sekitar 50.000 orang di tepi Sungai Niger. Sekitar 13.000 pasukan perdamaian PBB berada di Mali dan memiliki konsekuensi tinggi ketika harus bertugas di sana karena tingkat serangan dari Al Qaeda yang amat tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News