Sehari setelah Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Washington, Amerika Serikat, pemimpin Liga Arab menyampaikan posisi Arab yang menuntut pembentukan Negara Palestina Merdeka yang berdampingan dengan Israel berdasarkan perbatasan 1967 dengan Jerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya.
Ia menambahkan Liga Arab akan menghadapi semua upaya Israel untuk memperoleh kursi tidak tetap di Dewan Keamanan PBB. Pihaknya juga menolak janji Trump saat ia mencalonkan diri sebagai presiden AS untuk memindahkan Kedutaan Besar AS di Tel Aviv ke Jerusalem.
"Memindahkan Kedutaan Besar AS ke Jerusalem akan mengakibatkan ledakan bagi kondisi di Timur Tengah," kata Aboul-Gheit sebagaimana dikutip dari AFP, Kamis 16 Februari 2017.
Israel disalahkan oleh masyarakat internasional atas kebuntuan dalam proses perdamaian akibat kebijakan perluasan permukimannya, yang ditolak bahkan oleh sekutu paling kuatnya, Amerika Serikat.
Meskipun Resolusi 2016 Dewan Keamanan PBB menuntut penghentian segera dan sepenuhnya kegiatan permukiman Israel di Wilayah Palestina yang diduduki, Parlemen Israel pada Februari menyetujui apa yang disebut "Regulation Bill".
Kepala PBB yang baru dilantik Antonio Guterres pada Rabu mengatakan di Kairo bahwa tujuan terakhir kunjungan regionalnya yang meliputi Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman dan Qatar.
Menurut dia, tak ada rencana B bagi penyelesaian dua-negara. Ia merujuk kepada masalah Israel-Palestina sebagai "induk" semua konflik regional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News