Kepolisian setempat menangkap 22 orang setelah bentrokan. Aturan jam malam diberlakukan untuk menghindari bentrok susulan.
Juru bicara pemerintah Nigeria Garba Shehu menyebutkan bahwa Presiden Muhammadu Buhari merasa "khawatir" mengenai seringnya terjadi aksi kekerasan di seantero negeri.
"Menurut Presiden, tidak ada budaya atau agama manapun yang mengabaikan kesucian kehidupan," tutur Shehu, seperti dilansir dari kantor berita BBC, Minggu 21 Oktober 2018.
"Hidup berdampingan secara damai diperlukan demi kemajuan dalam kehidupan masyarakat manapun," lanjut dia. "Tanpa ada harmoni, kegiatan bisnis pada setiap harinya akan mustahil untuk dilakukan."
Shehu mengatakan Presiden Buhari meminta semua tokoh masyarakat untuk mendorong toleransi dan menghentikan perpecahan yang dapat berkembang menjadi aksi kekerasan.
Februari tahun lalu, Presiden Nigeria meminta polisi dan militer "menghentikan kegilaan" di wilayah pusat setelah lebih dari 20 orang tewas dalam kekerasan komunal.
Kelompok penggembala Fulani diduga telah membunuh sedikitnya 20 orang akhir pekan kemarin dengan menggunakan senjata api dan bahan peledak. Perselisihan dipicu perebutan lahan menggembala hewan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News