Dubes Mansyur Pangeran dengan Presiden Guinea, Alpha Conde (Foto: Dok. KBRI Dakar)
Dubes Mansyur Pangeran dengan Presiden Guinea, Alpha Conde (Foto: Dok. KBRI Dakar)

Presiden Guinea Minta Indonesia Kembali Buka KBRI di Conakry

Sonya Michaella • 01 Oktober 2016 07:21
medcom.id, Guinea: Presiden Guinea, Alpha Conde meminta agar pemerintah Indonesia membuka kembali  KBRI di Conakry.
 
KBRI Conarkry ditutup pada tahun 1973 karena kondisi politik dan peralihan kepemimpinan militer Guinea. Hal ini diungkapkan Presiden Conde dalam penyerahan surat kepercayaan Duta Besar RI Dakar merangkap Guinea, Mansyur Pangeran, Kamis 29 September.
 
Seperti keterangan tertulis dari KBRI Dakar yang diterima Metrotvnews.com, Jumat (30/9/2016), Presiden Conde berharap dengan dibukanya kembali KBRI Conarkty akan semakin mempererat dan mempermudah koordinasi dua negara.

Presiden mengingatkan kembali sektor-sektor potensial investasi di Guinea, antara lain sektor pertambangan dan pertanian.
 
Terkait dengan pembebasan visa Indonesia, Presiden menyampaikan bahwa Guinea telah membuat paspor biometrik untuk mengurangi pemalsuan dan berharap agar Indonesia dapat mempertimbangkan hal tersebut untuk pembebasan visa Indonesia bagi seluruh warga negara Guinea.
 
Dubes Mansyur Pangeran akan berupaya untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, terutama di bidang ekonomi (perdagangan, investasi dan industri) pertanian dan people-to-people contact. Terkait hal tersebut, Dubes Mansyur Pangeran menyampaikan rencana kunjungan delegasi bisnis Indonesia ke Conakry, Guinea, dalam waktu dekat.
 
Terkait dengan usulan bebas visa, Dubes Mansyur menyampaikan bahwa KBRI akan mengupayakan agar Guinea mendapatkan kemudahan dalam pengurusan visa seperti halnya negara-negara lainnya di kawasan Afrika Barat yaitu Senegal, Gambia, Cabo Verde dan Pantai Gading mendapatkan bebas visa masuk ke Indonesia.    
 
Dubes Mansyur meminta dukungan penuh Kemlu Guinea dalam rangka mensukseskan misinya terutama di bidang ekonomi, politik, budaya, dan hubungan baik people-to-people contact kedua negara, dimana telah adanya perkawinan antara kedua warga negara, baik di Guinea maupun di Indonesia.
 
Selain itu, Dubes Mansyur juga akan berupaya untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara yang dipandang masih rendah namun mempunyai potensi untuk dikembangkan. Hal ini mengingat telah terdapatnya produk-produk Indonesia di Guinea, antara lain furniture, produk rumah tangga, makanan dan minuman, rotan dan sebagainya. 
 
Di bidang pendidikan, Dubes RI menyampaikan mengenai program beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) dan Darmasiswa yang belum dimanfaatkan oleh warga Negara Guinea dan mengharapkan agar Kemlu Guinea dapat berperan aktif dalam mensosialisasikan dan koordinasikan program tersebut dengan instansi terkait.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan