Pejabat Iran mengatakan bahwa Iran dan Ukraina akan dapat membaca informasi dari kotak hitam. Iran bahkan bersedia mengirimkan kotak hitam ke Prancis.
Kepala Otoritas Penerbangan Sipil Iran pada Kamis membantah ‘rumor tidak masuk akal’ bahwa sebuah pesawat Ukraina yang jatuh di dekat Teheran, menewaskan semua 176 penumpang dan awak kabinnya, telah terkena rudal.
“Secara ilmiah, tidak mungkin rudal menghantam pesawat Ukraina, dan desas-desus semacam itu tidak masuk akal,” ujar Ali Abedzadeh, seperti dikutip ISNA, Jumat, 10 Januari 2020.
“Belasan pesawat Iran dan asing terbang di ruang yang aman,” ungkap Abedzadeh.
Abedzadeh membantah bahwa Teheran menolak untuk mengirim kotak hitam ke Boeing, dan menyoroti bahwa itu dapat dikirim ke Prancis jika diperlukan. Sementara Juru Bicara Pemerintah Ali Rabiei mengatakan pihaknya siap melibatkan Boeing.
"Semua laporan ini adalah perang psikologis melawan Iran semua negara yang warganya berada di pesawat dapat mengirim perwakilan. Kami mendesak Boeing untuk mengirim wakilnya untuk bergabung dalam proses penyelidikan kotak hitam," kata Ali Rabiei kepada AFP.
Sebuah laporan awal yang dikeluarkan oleh organisasi penerbangan sipil Iran pada hari Kamis mengatakan, pesawat Boeing 737-800 itu berusia 3 tahun. Pesawat juga memiliki jadwal pemeliharaan terakhir pada Senin dan mengalami masalah teknis segera setelah lepas landas dan mulai menuju ke bandara terdekat sebelum jatuh.
Keraguan Trump
Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia tidak percaya jatuhnya pesawat itu karena masalah mekanis.
"Itu hal yang tragis. Tetapi seseorang bisa saja membuat kesalahan di sisi lain," kata Trump.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga mengatakan pada Kamis bahwa pesawat itu kemungkinan besar dijatuhkan secara tidak sengaja oleh pertahanan udara Iran. Sedangkan Ukraina menjabarkan empat skenario potensial untuk menjelaskan kecelakaan itu, termasuk serangan rudal dan terorisme.
Sementara penyelidikan terhadap kecelakaan pesawat terbang memerlukan regulator, pakar dan perusahaan di beberapa yurisdiksi internasional untuk bekerja bersama. Butuh waktu berbulan-bulan untuk menentukan penyebabnya sepenuhnya dan mengeluarkan laporan awal dalam 24 jam jarang terjadi.
Pesawat Ukraina lepas landas pada pukul 6:12 pagi dan diberi izin untuk naik ke ketinggian 26.000 kaki 7.925 meter, kata laporan Iran. pesawat kemudian jatuh enam menit kemudian di dekat Kota Sabashahr.
“Tidak ada komunikasi radio dari pilot dan pesawat menghilang dari radar pada 2.440 meter,” sebut laporan itu.
Dewan Keselamatan Transportasi Kanada mengatakan telah diundang oleh Iran ke lokasi kecelakaan dan membuat pengaturan perjalanan. Sementara Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) juga diundang untuk melakukan penyelidikan.
NTSB mengatakan telah menunjuk perwakilan terakreditasi untuk penyelidikan. "NTSB terus memantau situasi di sekitar kecelakaan itu dan mengevaluasi tingkat partisipasinya dalam penyelidikan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Pihak Boeing mengatakan, akan mendukung NTSB dalam penyelidikan. Perusahaan ini masih terhuyung-huyung dari dua kecelakaan mematikan pesawat Boeing 737 MAX dalam lima bulan yang menyebabkan pesawat mendarat pada Maret 2019. 737-800 yang jatuh dibangun pada 2016 dan merupakan generasi sebelumnya dari 737 sebelum MAX. Boeing telah membangun sekitar 5.000 pesawat itu, yang memiliki catatan keamanan yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News