“Jika bertemu dengan kepala negara saat forum bilateral dan multilateral, mereka selalu mendukung Presiden Jokowi untuk menunjukkan Islam Wasatiyyah yang damai dan punya masa depan,” kata Siti dalam diskusi di Erasmus Huis, Jakarta, Rabu 26 Juni 2019.
Siti menegaskan, salah satu prioritas Jokowi adalah menampilkan representasi Islam yang moderat dan tidak bermasalah. Pasalnya, saat ini wajah Muslim dipandang sebagai Muslim Timur Tengah yang porak poranda.
“Saya bekerja untuk Jokowi demi menguatkan konsep Islam Wasatiyyah dari indonesia yang moderat yang ingin akarnya itu ada di organisasi-organisasi besar asli Indonesia,” ujar dia.
NU dan Muhammadiyah, sebut Siti, merupakan organisasi-organisasi yang asli akar Islam Indonesia yang merepresentasikan perdamaian dan kesejahteraan Indonesia.
Sementara itu, Siti menegaskan bahwa Islam Indonesia juga tidak kalah dengan pemahaman Islam negara lain di mana Islam Indonesia juga menjadi contoh bagi negara-negara Muslim lainnya.
“Kita tidak perlu merendah soal Islam kita kalah dengan negara-negara lain karena memang semua sama. Kitabnya sama, bahasanya sama. Jadi, Islam di mana pun sama yang menyebarkan perdamaian bukan saling membenci dan menjatuhkan,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News