Pemerintah Jepang saat ini mengatakan tengah mempelajari video dari Jumpei Yasuda. Kabar dari pria itu sudah terdengar sejak pertengahan tahun lalu.
Sementara rekaman video itu diposting melalui internet oleh seorang pria Suriah yang tinggal di Turki. Menurut pria itu, Yasuda disandera oleh kelompok Front Al-Nusra di Suriah.
Media NHK dan Asahi Shimbun melaporkan hal ini, meskipun tidak menjelaskan siapa pria yang menyebarkan video itu.
Nippon TV juga mengaku berbicara melalui telepon dengan seoranng pria yang mengaku sebagai negosiator bagai Front al-Nusra. Menurut pihak Nippon TV, kelompok itu menuntu tebusan.
Namun Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan bahwa pihaknya tidak menerima adanya tuntutan tebusan. Sementara Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida mengaku tengah memeriksa laporan yang ada.
"Kami sadar ada video tersebut dan tengah memeriksanya untuk saat ini," ujar Kishida, seperti dikutip AFP, Kamis (17/3/2016).
Video dengan durasi satu menit menunjukkan seorang baju terusan berwarna hitam dengan kain di sekitar lehernya. Dalam bahasa Inggris Yasuda mengatakan: "Hello, saya Jumpei Yasuda. Hari ini adalah ulang tahun, 16 Maret."
Pada awalnya Yasuda tampak tenang, tetapi kemudian berubah emosional ketika menyampaikan pesan kepada keluarganya. Mengenai Jepang, Yasuda mengindikasikan bahwa tidak respons atas permintaan tolong darinya.
Ini bukan pertama warga Jepang jadi korban sandera kelompok militan di Suriah. Pada 2015 lalu, kelompok Islamic State (ISIS) mengeksekusi mati jurnalis Jepang Kenji Goto dan rekannya, Haruna Yukawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News