Dinding pintu masuk gedung hancur lebur. Kekuatan ledakan membuat kendaraan pelaku terpelanting ke dalam markas pasukan anti-teror.
Support Group for Islam and Muslims, grup terafiliasi Al-Qaeda, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut via sambungan telepon ke kantor berita Mauritania Al-Akhbar.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam "serangan terhadap Markas Gabungan G5-Sahel."
Ini kali pertama terjadi serangan ke markas pasukan lima negara, yang dibentuk dengan dukungan Prancis pada 2017 untuk menggulingkan pemberontak militan dan kelompok kriminal di wilayah Sahel yang luas dan tidak stabil.
"Tak lama setelah salat Jumat, seorang pengebom bunuh diri di sebuah kendaraan yang dicat dengan warna PBB meledak di pintu masuk pangkalan G5 di Sevare. Itu ledakan besar," kata sebuah sumber militer dalam pasukan G5 Sahel kepada AFP.
Dua tentara dari pasukan itu dan seorang warga sipil tewas. Dua penyerang juga tewas akibat ledakan. Pemerintah Mali mengatakan dua tentara yang tewas adalah anggota angkatan bersenjata mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News