Polisi Mesir bersiaga dalam sebuah demonstrasi di Kairo, 8 Desember 2017. (Foto: AFP/MOHAMED EL-SHAHED)
Polisi Mesir bersiaga dalam sebuah demonstrasi di Kairo, 8 Desember 2017. (Foto: AFP/MOHAMED EL-SHAHED)

Pengadilan Mesir Penjarakan 65 Loyalis Mursi

Arpan Rahman • 18 Februari 2018 19:00
Kairo: Pengadilan Mesir menjatuhkan vonis penjara hingga 10 tahun kepada 65 loyalis mantan Presiden Mohamed Mursi, Sabtu 17 Februari 2018. Mereka semua dinyatakan telah menghasut terjadinya kerusuhan anti-pemerintah, demonstrasi, dan kekerasan.
 
Seperti disitir Khaleej Times, Minggu 18 Februari 2018, Pengadilan Pidana Zagazig memvonis penjara 10 tahun untuk 44 terdakwa, sementara 21 lainnya selama dua tahun. Delapan terdakwa dibebaskan dari tuntutan tersebut.
 
Sebagian besar terdakwa adalah anggota dan pendukung kelompok Ikhwanul Muslimin naungan Mursi yang sudah dilarang di Mesir dan dianggap sebagai organisasi teroris.

Mursi digulingkan militer pada awal Juli 2013 sebagai akhir dari demonstrasi menentang dirinya yang baru satu tahun berkuasa. Unjuk rasa juga digelar dalam menentang Ikhwanul Muslimin ketika itu.
 
Sejumlah loyalis Mursi yang marah menyerang banyak personel keamanan dan gereja-gereja minoritas Koptik di beberapa provinsi. Ini terjadi usai adanya operasi pembersihan pemerintah terhadap loyalis Mursi di Kairo dan Giza pada pertengahan Agustus 2013. Operasi ini menewaskan ratusan orang dan membuat ribuan lainnya ditangkap.
 
Sebagian besar pemimpin, anggota, serta pendukung Ikhwanul Muslimin termasuk Mursi sendiri dan kepala kelompok Mohamed Badie, telah ditahan
 
Banyak dari mereka dijatuhi hukuman mati dan vonis penjara yang panjang atas tuduhan menghasut aksi kekerasan, pembunuhan, spionase, dan pemberontakan penjara.
 
Saat ini Mursi menjalani hukuman 20 tahun penjara karena menghasut bentrokan mematikan antara loyalis dengan dan seterunya pada akhir 2012. Ia juga dijatuhi hukuman 25 tahun penjara karena membocorkan dokumen rahasia ke Qatar.
 
Sejak tergulingnya Mursi, Mesir menghadapi gelombang serangan teroris yang menewaskan ratusan polisi dan tentara.
 
Sebagian besar serangan teror dilakukan oleh Wilayat Sinai, kelompok berbasis Sinai yang berafiliasi dengan kelompok teroris regional Daesh atau Islamic State (ISIS).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan