Ambulans dan polisi tiba di luar gedung parlemen Iran di Teheran, 7 Juni 2017. (Foto: AFP/ATTA KENARE)
Ambulans dan polisi tiba di luar gedung parlemen Iran di Teheran, 7 Juni 2017. (Foto: AFP/ATTA KENARE)

Polisi Gencarkan Patroli Menyusul Serangan di Teheran

Arpan Rahman • 08 Juni 2017 17:13
medcom.id, Teheran: Polisi meningkatkan patroli di jalan-jalan dan stasiun kereta bawah tanah Teheran setelah aksi serbuan ke gedung parlemen Iran dan makam pemimpin revolusioner yang menewaskan sedikitnya 13 orang.
 
Lebih dari 40 lainnya terluka dalam serangan yang telah diklaim kelompok militan Islamic State (ISIS) itu.
 
Seperti dikutip Belfast Telegraph dari Associated Press, Kamis 8 Juni 2017, para pejalan kaki di ibu kota Iran melihat lebih banyak polisi daripada biasanya di jalan-jalan raya saat dini hari.

Langkah tersebut dilakukan setelah Mohammad Hossein Zolfaghari, seorang deputi Menteri Dalam Negeri, mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa "aktivitas penegakan hukum kemungkinan meningkat."
 
Serangan terjadi pada Rabu 7 Juni 2017, tatkala para politikus mengadakan sebuah sesi di parlemen dan di kuil Ayatollah Ruhollah Khomeini.
 
Insiden berdarah mengejutkan negara tersebut, dan muncul di saat negara-negara Arab Sunni -- yang didukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump -- mengeraskan pendirian mereka melawan Iran yang didominasi syiah.
 
Komentar Menjijikkan
 
Gedung Putih mengeluarkan sebuah pernyataan dari Trump, yang berisi kecaman terhadap mengecam serangan teror di Teheran dan ucapan belasungkawa.
 
"Kami bersedih hati dan mendoakan korban yang tidak bersalah atas serangan teroris di Iran, dan untuk orang-orang Iran, yang mengalami masa-masa sulit seperti itu," kata pernyataan tersebut.
 
"Kami menggarisbawahi bahwa negara-negara yang mensponsori terorisme juga berpotensi menjadi korban."
 
Komentar tersebut memicu kemarahan dari orang-orang Iran di media sosial.
 
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif dalam sebuah cuitan, menyebut Gedung Putih berkomentar "menjijikkan" dan menuduh AS mendukung teror.
 
"Orang-orang Iran menolak klaim pertemanan AS," tulisnya di Twitter.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan